News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kelompok Bersenjata di Papua

Evakuasi Pratu Miftahul Arifin Terus Diupayakan, Jenazah Masih Berada di Sekitaran Jurang

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pratu Miftahul Arifin, prajurit TNI yang gugur ditembak KKB Papua meninggalkan seorang istri dan anak berusia 2 tahun.

TRIBUNNEWS.COM - Proses evakuasi Pratu Miftahul Arifin, anggota TNI yang gugur dalam misi penyelamatan pilot pesawat Susi Air, belum dapat dievakuasi.

Dijelaskan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dalam konferensi pers Selasa (18/4/2023), jenazah Pratu Miftahul Arifin masih berada di sekitaran jurang.

Prajurit dari Satuan Tugas Batalyon Infanteri Yonif Raider 321/Galuh Taruna (Yonif R 321/GT) ini meninggal dunia saat terlibat baku tembak antara TNI dengan KKB di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023).

Peristiwa yang terjadi pada pukul 16.00 WIT tersebut menyebabkan Pratu Miftahul Arifin pun gugur.

Adapun Pratu Miftahul Arifin gugur di Mugi-Mam Kabupaten Nduga Papua pada pukul 16.30 WIT.

"Yang meninggal posisinya jatuh di jurang, sehingga saat ini sedang kita upayakan evakuasi," kata Yudo Margono dikutip dari Kompas Tv.

Baca juga: Pratu Arifin Gugur di Papua, Wapres Maruf Minta TNI-Polri Tak Gentar Hadapi KKB

Yudo mengatakan, proses evakuasi terhadap Pratu Miftahul Arifin hingga saat ini masih terus diupayakan.

"Karena cuaca proses evakuasinya terhambat, tetapi sedang diupayakan," lanjut Yudo Margono.

Seperti diwartakan Tripun-Papua.com sebelumnya, Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia (TNI), Letjen Bambang Ismawan, mengungkap jenazah Pratu Miftahul Arifin masih belum bisa dievakuasi karena terkendala cuaca ekstrem.

Tak hanya itu, lokasi jenazah Pratu Miftahul Arifin berada di medan yang tidak datar.

Sehingga, helikopter penyelamatan belum bisa merapat ke lokasi tersebut.

"Sampai tadi siang belum bisa diambil karena memang pertama disana cuacanya tidak menentu kadang-kadang satu hari hanya dua jam cerah abis itu tertutup kabut."

"Jadi untuk pengambilan jenazah helikopter kan kita tidak bisa langsung merapat. Karena memang di samping cuaca kan medannya bukan medan datar. Ya itu memang kendala utama," ujar Bambang, Senin (17/4/2023).

Baca juga: Ingin Segera Bertemu, Istri Pratu Miftahul Arifin Ungkap Komunikasi Terakhir dengan Sang Suami

Mengutip Surya.co.id, istri Pratu Arifin, Aziza berharap agar jenazah suaminya bisa segera dimakamkan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini