Pasca-kebebasan Anas Urbaningrum, Gede Pasek mengungkapkan sudah ada pembicaraan internal soal jabatan sang sahabat.
PKN, kata Gede Pasek, membebaskan kepada Anas untuk memilih jabatan apapun, termasuk Ketua Umum.
Gede Pasek mengaku rela melepaskan jabatan sebagai Ketua Umum jika Anas memang menginginkan kursi nomor satu di PKN.
"Termasuk jika mau ambil posisi ketua umum, saya pun akan saya berikan. Tidak masalah, karena jabatan bagi saya bukanlah yang utama dalam karir politik saya," tegas Gede Pasek saat mendampingi Anas Urbaningrum ke Blitar, Rabu (12/4/2023).
Keseriusan Gede Pasek ini kembali diutarakan pada Minggu (16/4/2023).
Baca juga: Nama Anas Urbaningrum Masuk Daftar Capres Survei SMRC, Ungguli Puan Maharani dan Surya Paloh
Ia memastikan akan menyerahkan jabatan Ketua Umum PKN kepada Anas jika memang diperlukan.
"Sehingga Mas AU (Anas Urbaningrum) mau jabatan apapun saya berikan. Termasuk jabatan Ketua Umum," ungkapnya saat dihubungi Wartakotalive.com, Minggu.
Terkait hal itu, Gede Pasek mengaku tak masalah. Lantaran, ia dan Anas sudah terbiasa bekerja tim.
Tak hanya itu, Gede Pasek lebih mementingkan nilai politik yang bisa ditawarkan ke publik ketimbang menjabat sebagai Ketua Umum.
"Enggak masalah (jabatan diserahkan), karena kita terbiasa kerja team work dan jabatan bagi saya bukan yang utama."
"Tapi, value nilai politik yang bisa tawarkan ke publik itu yang lebih penting bagi saya," ungkapnya.
Gede Pasek melanjutkan, Anas Urbaningrum merupakan sosok yang turut membuat PKN.
Namun, saat itu Anas masih berada di Lapas Sukamiskin.
"Orang beliau juga yang membuat partai ini bersama-sama, hanya secara fisik beliau masih ada di dalam (lapas)," pungkasnya.