"Bertanding terbuka dan ksatria, jangan main belakang dan nabok nyilih tangan. Misalnya kalah calonnya di Kongres lalu cari cara dengan kekuasaannya mematikan pemenangnya," urainya,
"Putusan manusia bisa kalah dengan kehendak semesta. Soal bagaimana caranya tentu itu tangan Tuhan yang nanti akan bekerja," sambungnya.
Dorongan Bergabung ke PKN
Wakil Ketua Umum PKN, Gerry Hukubun, berharap Anas Urbaningrum bisa benar-benar bergabung dengan partainya.
Alasannya, lantaran Anas adalah bagian dari PKN.
Baca juga: Berpeluang Jadi Ketua Umum PKN, Anas Urbaningrum akan Komunikasi dengan Gede Pasek setelah Lebaran
"Memang seharusnya begitu (bergabung) karena Mas Anas itu bagian dari PKN ini bisa berdiri."
"Jadi peran Mas Anas sangat penting bagaimana PKN dari pertama kali dibentuk sampai jadi," kata Gerry kepada Tribunnews.com, Selasa (18/4/2023).
Atas hal tersebut Gerry mengungkapkan bahwa mantan ketua umum Partai Demokrat itu harus bergabung ke PKN.
"Jadi tentu beliau harus bergabung. PKN ini hampir semua pengurusnya loyalisnya Mas Anas."
"Jadi ketika mereka tahu ada hubungan antara kita dan Mas Anas teman-teman dari daerah itu berbondong-bondong untuk menjadi relawan di daerahnya masing-masing," tegasnya.
Menurut Gerry antusias masyarakat tersebut karena ketokohan yang ada pada Anas Urbaningrum.
"Tentu itu karena ketokohannya Mas Anas yang membuat seperti itu. Jadi peran Mas Anas sangat vital," tutupnya.
Gede Pasek sendiri pernah mengatakan PKN memang disiapkan sebagai kendaraan politik Anas Urbaningrum agar bisa bangkit kembali usai bebas dari Lapas Sukamiskin.
"Memang PKN disiapkan untuk kebangkitan AU untuk mengikuti jejak Anwar Ibrahim di Malaysia," ungkapnya, Senin (30/1/2023).
Lebih lanjut, Gede Pasek berharap Anas akan bangkit kembali setelah menyelesaikan masa pidana penjara.
"Jika AI (Anwar Ibrahim) yang dikriminalisasi dengan penjara dengan dakwaan korupsi dan pelecehan seksual, tetapi bangkit dengan parpol baru hingga akhirnya bangkit kembali menjadi pemimpin nasional, tentu AU (Anas Urbaningrum) juga bukan hal mustahil untuk senasib dengan AI."
"Kan Malaysia dan Indonesia saudara serumpun," urainya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Rahmat W Nugraha/Chaerul Umam, Surya.co.id/Yusron Naufal Putra, Wartakotalive.com/Yolanda Putri Dewanti)