News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Buruh

Gunakan Berbagai Atribut Partai di Aksi May Day, Partai Buruh Tegaskan Tak Berkampanye

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ribuan orang ramaikan aksi long march Partai Buruh menuju kawasan Patung Kuda Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (1/5/2023).

Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Buruh menegaskan tak berkampanye di aksi May Day 2023.

Hal ini terkait dengan Partai Buruh yang ikut meramaikan aksi dalam rangka memperingati May Day 2023 menggunakan berbagai atribut partainya.

Di antaranya bendera Partai Buruh, massa aksi yang mengenakan kaus Partai Buruh serta membawa spanduk-spanduk ukuran jumbo bertuliskan kalimat-kalimat protes.

Baca juga: Buruh Gunakan Kostum Squid Game dan Spartan Saat Peringati May Day di Kawasan Patung Kuda

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menegaskan, partainya tak berkampanye.

Ia menuturkan, Partai Buruh hanya ikut merayakan May Day 2023.

"Di seluruh dunia kalau peringatan hari buruh partai sosialis pekerja, partai sosial demokrat, partai buruh itu merayakan May Day," kata Said Iqbal, dalam konferensi pers di kawasan Patung Kuda Monas, Jakarta Pusat, Senin (1/5/2023).

Baca juga: Peringatan May Day, Buruh Singgung Maraknya PHK di Industri Tekstil dan Produk Tekstil di Indonesia

"Partai Buruh itu merayakan May Day, enggak ada kampanye. Ini adalah perayaan May Day," sambungnya.

Said kemudian menyinggung terkait beberapa pengurus Partai Buruh di daerah-daerah, yang menerima surat teguran dari Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) terkait pelarangan pelaksanaan aksi di May Day 2023.

Said mengatakan, Partai Buruh menggeruduk Bawaslu di daerah-daerah, tapi tidak Bawaslu RI (pusat).

"Emang Bawaslu di berbagai daerah mencoba ngirim surat, kita geruduk, Bawaslu pusat sangat bijaksana," katanya.

Lebih lanjut, Said menuturkan, apa yang dilakukannya juga diterapkan oleh partai-partai lain peserta Pemilu 2024.

"Ini adalah sosialis dan perayaan, apa yang salah? Misalnya hari ulang tahun partai politik boleh kan. Misal mereka ada pertemuan capres boleh kan, bahkan capres-capres pergi ke mana-mana boleh kan, bahkan ada politik uang di partai tertentu, oknumnya enggak diberikan sanksi apapun," ucapnya.

"Kami ingin merayakan May Day, perayaan buruh internasional," lanjutnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini