News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sejarah Hari Palang Merah Internasional 8 Mei, Berawal dari Perang di Solferrino Italia

Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejarah Hari Palang Merah Internasional yang diperingati pada 8 Mei. Bermula dari pertempuran di Kota Solferrino, Italia Utara.

Beberapa waktu kemudian, setelah kembali ke Swiss, dia menuangkan kesan dan pengalaman tersebut ke dalam sebuah buku berjudul 'Kenangan dari Solferino', yang menggemparkan seluruh Eropa.

Dalam bukunya, Henry Dunant mengajukan dua gagasan:

1. Membentuk Organisasi kemanusiaan Internasional yang dapat dipersiapkan pendiriannya pada masa damai untuk menolong para prajurit yang cedera di medan perang.

2. Mengadakan perjanjian internasional guna melindungi prajurit yang cedera di medan perang, serta perlindungan sukarelawan dan organisasi tersebut pada waktu memberikan pertolongan pada saat perang.

Baca juga: Hari Palang Merah Internasional 2023: Sejarah, Tema hingga Link Twibbon

Hingga pada 1864, sebanyak empat warga Kota Jenewa memutuskan untuk bergabung dengan Henry Dunant guna mengembangkan gagasan pertama tersebut.

Mereka bersama-sama membentuk 'Komite Internasional untuk bantuan para tentara yang cedera', yang sekarang disebut Komite Internasional Palang Merah atau International Committee of the Red Cross (ICRC).

Tujuan dari pembentukan komite tersebut yakni untuk melaksanakan kegiatan kemanusiaan di setiap negara, serta didirikan juga organisasi sukarelawan yang bertugas untuk membantu bagian medis angkatan darat pada waktu perang.

Organisasi sukarelawan tersebut saat ini disebut Perhimpunan Nasional Palang Merah atau Bulan Sabit Merah.

Sementara itu, berdasarkan gagasan kedua Henry Dunant, akhirnya diadakan Konferensi Internasional.

Konferensi tersebut diprakarsai oleh pemerintah federal Swiss dan dihadiri beberapa negara.

Hasil dari diadakannya konferensi tersebut yakni menyetujui adanya “Konvensi perbaikan kondisi prajurit yang cedera di medan perang”.

Konvensi ini kemudian disempurnakan dan dikembangkan menjadi Konvensi Jenewa I, II, III dan IV tahun 1949 atau juga dikenal sebagai Konvensi Palang Merah .

Selain itu, Konvensi ini juga menjadi satu komponen dari Hukum Perikemanusiaan Internasional (HPI) suatu ketentuan internasional yang mengatur perlindungan dan bantuan korban perang.

Berkat dari kedua gagasan Henry Dunant tersebut, akhirnya ia berhasil meraih Nobel Perdamaian pada tahun 1901.

Baca juga: Palang Merah Indonesia Kirim Bantuan 100 Ribu Dolar AS untuk Korban Gempa Turki dan Suriah

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini