News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BMKG: 29 Wilayah Pesisir Indonesia Potensi Banjir Rob pada Juni 2023, Masyarakat Diminta Waspada

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi banjir rob di wilayah pesisir Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) umumkan daftar wilayah pesisir Indonesia yang berpotensi banjir Rob pada awal bulan Juni 2023.

22. Pesisir NTT (Pesisir Pulau Sumba dan Pesisir Sabu - Raijua): tanggal 4-7 Juni 2023

23. Pesisir Kalimantan Barat 4 - 10 Juni 2023 24 Pesisir Kalimantan Tengah (Pesisir Kotawaringin Barat dan Kotawaringin Timur): tanggal 5-14 Juni 2023

25. Pesisir Sulawesi Utara (Pesisir selatan Kep. Talaud dan Kep. Sangihe): tanggal 5 - 6 Juni 2023

26. Pesisir Maluku (Teluk Ambon, Saumlaki, Kep. Kai, Kep. Dobo): tanggal 3-7 Juni 2023

27. Pesisir Maluku Utara (Pesisir Selatan Taliabu, Pesisir Kepulauan Sula, Pesisir Mangole, Pesisir Barat Obi, Pesisir Barat Bacan, Pesisir Loloda, Pesisir Barat Morotai): tanggal 5-7 Juni 2023

28. Pesisir Papua Selatan (Pesisir Merauke): tanggal 5-8 Juni 2023

29. Pesisir Papua Selatan (Pesisir Selat Muli): tanggal 3-8 Juni 2023.

Baca juga: Cuaca Ekstrem Hari Ini, 2 Juni 2023, BMKG: 21 Wilayah Berpotensi Hujan Kilat dan Angin Kencang

Penyebab Banjir rob di Wilayah Pesisir Indonesia pada Juni 2023

Berdasarkan pengamatan BMKG, banjir rob di wilayah pesisir Indonesia terjadi karena adanya fenoma fase Bulan Purnama (Full Moon) bersamaan dengan Perigee.

Fenomena fase Bulan Purnama terjadi pada tanggal 3 Juni 2023.

Sementara fenomena Perigee atau jarak terdekat bulan ke bumi terjadi pada tanggal 6 Juni 2023.

Adanya peristiwa tersebut menimbulkan ketinggian pasang air laut maksimum.

Dari data water level dan prediksi pasang surut BMKG, maka diumum kan informasi potensi banjir rob yang akan terjadi di wilayah pesisir Indonesia.

Hal itu akan berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir.

Seperti aktivitas bongkat muat pelabuhan dan aktivitas di pemukiman pesisir.

Serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.

Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut.

(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini