TRIBUNNEWS.COM - Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni Primanto Joewono, menghadiri acara Malam Syukuran Hari Ulang Tahun (HUT) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ke-23 tahun 2023 di Palembang Sport Convention Center (PSCC) (7/6). Di hadapan seluruh walikota se-Indonesia yang hadir, Deputi Gubernur Doni Primanto Joewono mengapresiasi hasil kerja keras dan sinergi seluruh kepala daerah di tingkat Kota dalam rangka mengendalikan harga dan menjaga daya beli masyarakat. Lebih lanjut, beliau mengajak seluruh walikota di Indonesia yang hadir pada kesempatan tersebut untuk terus melanjutkan sinergi yang telah terbangun melalui APEKSI maupun asosiasi pimpinan daerah lainnya dalam mengendalikan inflasi dan mendorong penguatan ekonomi daerah melalui pemanfaatan teknologi digital.
Acara Malam Syukuran yang mengusung tema ”Tumbuhkan Ekonomi, Siasati Inflasi, Melalui APEKSInergi” ini merupakan puncak dari serangkaian kegiatan peringatan HUT APEKSI ke-23 di Kota Palembang yang berlangsung pada 6-9 Juni 2023. Pada kesempatan tersebut dilakukan pula seremoni penandatanganan MoU Kerja sama Antar Daerah (KAD) antara Kota Palembang dengan Kabupaten Bima dan Kota Pangkal Pinang. “KAD merupakan langkah strategis yang mampu memangkas rantai distribusi serta menciptakan hubungan yang saling menguntungkan antar daerah”, ujar Doni Primanto Joewono.
Pada kesempatan yang sama Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru, mengatakan bahwa sebagai pemimpin daerah kita bisa meninggalkan legacy, salah satunya adalah program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) yang berfokus pada perubahan mindset dari sebelumnya hanya mengkonsumsi produk pangan menjadi produsen untuk bahan baku masakan rumah tangga. Hal ini juga yang mampu membuat Sumsel menjadi salah satu Provinsi di Indonesia yang terbaik dalam pengendalian inflasi. Herman Deru berharap seluruh walikota yang hadir pada kegiatan HUT APEKSI tahun 2023 ini dapat membawa cerita atau pembelajaran yang dapat diadopsi di wilayahnya masing-masing.
Perayaan HUT APEKSI ke-23 di Kota Palembang yang dihadiri oleh 64 anggota APEKSI dari seluruh Indonesia ini menjadi ajang silaturahmi dan momentum untuk menguatkan kolaborasi antarpihak baik dari sisi pemerintah, swasta, akademisi, media massa, maupun komunitas/masyarakat dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi dan penanganan inflasi. Melalui kegiatan ini, pemerintah daerah diharapkan dapat saling memberikan inspirasi praktik terkait upaya pengembangan ekonomi di masing-masing wilayah.
Sebagai rangkaian HUT APEKSI ke-23, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan juga mengadakan seminar nasional yang mengangkat tema ekonomi hijau untuk dukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan bersama narasumber dari Kementerian Investasi/ BKPM (Drs. Iwan Suryana, M.M), Pemerintah Kota Cilegon (Ahmad Aziz Setia Ade Putra, S.T., M.M), Ekonom Nasional (Dr. Aviliani, S.E., M.Si), dan korporasi (Kris Tjahajaning Tyas, Senior VP PT Bukit Asam). Seminar dihadiri oleh walikota anggota APEKSI, jajaran FORKOPIMDA Provinsi Sumatera Selatan, serta pimpinan perbankan diharapkan menginspirasi pemerintah kota untuk melakukan transformasi ekonomi hijau.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Selatan, Erwin Soeriadimadja, menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi hijau telah menjadi salah satu strategi global. Sejalan dengan nasional, Sumatera Selatan mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang tetap kuat sebesar 5,11 persen (yoy) pada Triwulan I 2023. Demikian juga dengan tekanan inflasi Sumatera Selatan yang berhasil diredam dengan pencapaian sebesar 3,38 persen (yoy) pada bulan Mei 2023. Merespon tantangan perkembangan ekonomi dan stabilitas harga saat ini, mulai dari instabilitas ekonomi global sampai fenomena perubahan iklim yang memicu disrupsi rantai pasok global dan berpotensi risiko terhadap sektor pertanian, Erwin Soeriadimadja mengajak seluruh peserta seminar bisa mengambil langkah antisipasi sehingga dapat memiliki keyakinan tinggi melanjutkan pemulihan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat. Bank Indonesia turut memberi perhatian terhadap implementasi inisiatif ekonomi hijau antara lain melalui kebijakan makroprudensial, pendalaman pasar keuangan, serta transformasi UMKM hijau.
Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Akmal Malik, mengapresiasi pelaksanaan seminar nasional ini dan meminta agar pemerintah daerah dapat lebih fokus dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di daerahnya khususnya persoalan inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Sejalan dengan itu, Ketua Dewan Pengurus APEKSI, Dr. H. Bima Arya Sugiarto, menekankan sikap dan peran yang harus dimiliki oleh walikota se-Indonesia sebagai barisan terdepan dalam membantu pemerintah pusat memprioritaskan tiga hal penting, yakni menjaga inflasi, mendorong pertumbuhan ekonomi dan menggenjot investasi.
Gelaran seminar transformasi ekonomi hijau yang digagas Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan ini menjadi sebuah dukungan sinergi antara Bank Indonesia dengan seluruh walikota se-Indonesia guna mendorong pertumbuhan ekonomi termasuk transformasi ekonomi hijau dan mengendalikan inflasi di daerah, dengan tetap memberikan perhatian kepada upaya pengentasan kemiskinan dan penurunan angka stunting.