Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengaku tidak ingin usulkan menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres).
Sebab, Basuki merasa masih banyak tokoh yang lebih cocok untuk dicalonkan sebagai wakil presiden.
Hal itu disampaikan Basuki merespons pertanyaan media soal namanya yang masuk kandidat sebagai cawapres pendamping Ganjar Pranowo.
"Enggak ngerti. Ya, kalau ada yang lain, lebih baik yang lain," kata Basuki saat ditemui di Denpasar, Bali, Minggu (18/6/2023).
Menteri di Kabinet Presiden Jokowi ini juga mengaku tak mengerti terkait persoalan politik Pilpres 2024.
Dia juga mengaku belum mengetahui jika ada partai politik yang menginginkannya maju sebagai cawapres.
"Seandainya, wong belum ada, kok seandainya," ungkap Basuki.
Lebih jauh, dia lantas mengingatkan diri bahwa hingga kini masih bertugas sebagai pembantu presiden di kabinet.
Baca juga: Saat Menteri Basuki Hadimuljono Jadi Fotografer Dadakan Megawati di Acara Pesta Kesenian Bali
Untuk itu, Basuki memilih fokus sebagai Menteri di Kabinet Indonesia Maju terlebih dulu.
"Hari ini kan (saya) birokrat bos," tegas Basuki.
Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga masuk dalam bursa bakal calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo.
Hal itu disampaikan Hasto sekaligus mengkonfirmasi pernyataan Ketua DPP PDIP Puan Maharani soal nama-nama yang masuk dalam bursa cawapres Ganjar.
"Nama-nama yang disampaikan Mbak Puan kemarin betul. Bahkan, muncul juga nama Pak Basuki Menteri PUPR," kata Hasto di kantor Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (7/6/2023) lalu.
Menurut Hasto, hal tersebut seiring dengan pembangunan di daerah-daerah seperti Aceh, Papua, Sumatera, Palembang hingga Nusa Tenggara Timur (NTT) berkat kebijakan Basuki.
"Karena beliau, ada dari daerah-daerah Aceh mengalami kemajuan, Papua mengalami kemajuan, Sumatera, Palembang mengalami kemajuan karena pembangunan infrastruktur, kemudian NTT mengalami kemajuan," ujarnya.
Hasto menuturkan nama-nama yang masuk dalam bursa cawapres Ganjar nantinya akan digodok Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bersama ketua umum partai politik (parpol) pendukung Ganjar.
"Kemudian setelah ditelaah seluruh aspek, kemudian dialog dengan para ketua umum partai yang lain, terutama bapak presiden," ungkapnya.
Dia menyebut bahwa Megawati sudah menjelaskan jika capres dan cawapres yang diusung PDIP bukan semata untuk kepentingan partai, tapi untuk bangsa dan negara.
"Bahwa capres dan cawapres yang diusung oleh PDIP sepenuhnya bukan untuk kepentingan partai semata, tapi sepenuhnya, jauh di atas segala-galanya adalah untuk kepentingan bangsa dan negara," jelas dia.