Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD menilai meningkatnya Pekerja Migran Indonesia (PMI) tahun ini ke Korsel dan Jepang merefleksikan tiga hal.
Adapun hal itu disampaikan Mahfud MD kepada ratusan calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) pada acara Pelepasan 504 calon PMI Skema G TO G Jepang dan 40 Peserta OPP Calon PMI ke Korea, Jakarta Barat, Senin (19/6/2023).
"Saya mencatat pemberangkatan PMI dengan skema B to B ke Korea Selatan dan Jepang kali ini menunjukkan tren yang positif. Yakni peningkatan penempatan di Korea Selatan hingga bulan Juni tercatat 6.047 PMI," kata Mahfud.
Mahfud melanjutkan bahwa jumlah PMI pada skema B to B yang diberangkatkan pada tahun 2022 yaitu sebanyak 15.271 orang.
Baca juga: Pesan Mahfud MD untuk Pekerja Migran Indonesia: Patuhi Aturan Hukum dan Sesuaikan Diri
"Ini sekarang bulan Juni sudah 40 persen dari capaian 2022. Kemudian penempatan ke Jepang sampai bulan Juni sebanyak 312 PMI di sektor kesehatan. Angka tersebut meningkat dari capaian tahun lalu," lanjutnya.
Kemudian dikatakan Mahfud dirinya melihat peningkatan jumlah PMI ke Korsel dan Jepang tahun ini merefleksikan tiga hal.
"Saya melihat tren ini merefleksikan setidaknya tiga hal. Pertama meningkatnya kebutuhan tenaga kerja di Korea Selatan dan Jepang seiiring kebutuhan untuk meningkatkan laju perekonomian kedua negara tersebut," kata Mahfud.
Hal lainnya kata Mahfud kesiapan PMI dengan keahlian khusus dan meningkatnya kepercayaan atas kualitas PMI.
Dan hal itu menunjukkan juga antusias masyarakat untuk bekerja di luar negeri melalui jalur resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah.
"Saudara, ketiga hal ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kerjasama ketenagakerjaan khususnya di Korea dan Jepang. Pemanfaatan peluang kerja dapat dilakukan dengan meningkatkan kuota penempatan PMI jalur resmi. Memperluas sektor kerja yang dapat diisi oleh PMI dan meningkatkan skill PMI," tutupnya.