Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil Survei Parameter Politik Indonesia terkait Pilkada Jawa Tengah 2024 menunjukkan enam nama yang diharapkan masyarakat menjadi Wakil Gubernur.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan enam nama tersebut adalah Taj Yasin Maimoen/Gus Yasin (Wakil Gubernur), Dico Ganinduto (Bupati Kendal), Achmad Husein (Bupati Banyumas), Sri Mulyani (Bupati Klaten), Abdul Hafidz (Bupati Rembang), dan Sudirman Said.
Hal tersebut disampaikannya dalam Rilis Temuan Survei Parameter Politik Indonesia bertajuk "Peta Politik Terkini Pilkada Jawa Tengah 2024 Pasca Ganjar Pranowo" secara daring pada Kamis (22/6/2023).
"Dengan mundurnya Taj Yasin Maimoen dari posisi Wakil Gubernur Jawa Tengah demi mendaftarkan diri dalam kontestasi pemilihan anggota DPD RI misalnya, maka sementara ini bakal calon wakil gubernur paling diminati publik Jawa Tengah adalah Bupati Kendal yaitu Dico Ganinduto," kata dia.
Dari enam besar nama yang potensial menjadi calon Wakil Gubenur Jawa Tengah, kata dia, memang ada nama Taj Yasin.
Baca juga: Jika Pilkada Jateng Dilaksanakan Hari Ini, Gibran Menang Lawan Gus Yasin dan Hendrar Prihadi
Namun demikian, kata dia, mengingat kabar Taj Yasin menungundurkan diri dari posisinya sebagai Wakil Gubernur saat ini dan memilih mencalonkan diri sebagai anggota DPD RI di 2024, publik seakan melihat ada kecenderungan Taj Yasin tidak akan maju dalam Pilkada 2024.
"Kalau Taj Yasin tidak maju dalam Pilkada Jawa Tengah, maka yang akan naik otomatis secara siginifikan sebagai calon wakil gubernur paling favorit, populer, dan diminati adalah Dico Ganinduto yaitu Bupati Kendal saat ini. Disusul Ahmad Husein, Sri Mulyani, Abdu Hafiz, dan Sudirman Said," kata dia.
Pada survei elektabilitas terbuka Wakil Gubernur Jawa Tengah, nama Taj Yasin Maimoen meraih posisi pertama dengan dukungan sebanyak 6,4 persen dengan responden yang tidak menjawab sebesar 66,2 persen.
Baca juga: Hasil Pilkada Jateng 2020 Versi KPU Minggu Malam: Suara di Semua Wilayah Sudah 100%
Pada survei elektabilitas terbuka Wakil Gubernur Jawa Tengah di kalangan tokoh muda Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka meraih posisi pertama dengan dukungan sebanyak 8,9% dengan responden yang ragu atau tidak menjawab sebesar 66%.
Pada survei elektabilitas tertutup Wakil Gubernur Jawa Tengah di antara walikota/bupati di Jawa Tengah nama Bupati Kendal Dico Ganinduto meraih posisi pertama dengan dukungan sebanyak 6,2% dengan responden yang ragu tidak menjawab sebesar 61,3%.
Pada survei elektabilitas tertutup Wakil Gubernur Jawa Tengah skenario 10 tokoh nama Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen meraih posisi pertama dengan dukungan sebanyak 9,6% dengan responden yang ragu tidak menjawab sebesar 60,5%.
Metodologi Survei
Responden adalah penduduk ber KTP Jawa Tengah yang sudah berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah.
Stratifikasi dilakukan pada aspek jenis kelamin dan agama responden.
Sebanyak 800 Responden disebar secara proporsional di 35 Kota/Kabupaten dengan metode Multistage Random Sampling.
Responden yang terpilih diwawancarai secara tatap muka (face to face interview) oleh surveyor yang telah dilatih.
Kualifikasi minimal surveyor adalah mahasiswa yang pernah melakukan survei serupa.
Tingkat Kepercayaan (significant level) survei ini adalah 95% dengan Margin of Error sebesar 3,5 % di tingkat Provinsi.
Quality Control dilakukan dengan aplikasi dan respondents check pada 30% responden atau 3 responden untuk setiap kelurahan.
Supervisi dilakukan secara berlapis oleh koordinator daerah dan peneliti.
Pengambilan Data dilakukan pada rentang 2 sampai 11 Juni 2023.
Temuan terkait metodologi
Secara umum tidak terdapat bias yang signifikan antara karakteristik sampel dengan data BPS.
Sehingga data dapat dipercaya 95% akan mampu mewakili aspirasi pemilih pada rentang kesalahan 3,4% di level Provinsi.
Mayoritas responden adalah kalangan menengah kebawah yang berpendidikan rendah, berpenghasilan rendah, bersuku jawa dan beragama Islam dan berafiliasi dengan NU.
Responden juga mayoritas berprofesi sebagai wiraswasta, ibu rumah tangga, petani dan buruh serabutan.
Secara pilihan politik pun tampak tidak ada bias terlalu besar baik dalam pilihan Partai Politik maupun Pilihan Presiden 2019.