News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Normalisasi Hubungan Arab Saudi dan Israel Dinilai Akan Pengaruhi Kondisi Politik di Indonesia

Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bendera Israel berkibar di dekat Masjid Kubah Batu Al Aqsa pada 5 Desember 2017.

Broto dan tim juga menyoroti sikap kelompok-kelompok Islam di Indonesia terhadap konflik di Timur Tengah yang tidak selalu seragam.

Meskipun mayoritas Muslim di Indonesia umumnya mendukung Palestina dan menyayangkan tindakan Israel, kata Broto dan tim, pendapat dan sikap tersebut juga dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pemahaman agama, politik, pengalaman pribadi, dan informasi yang diterima.

Beberapa kelompok Islam di Indonesia, tulis Broto dan tim, menganggap konflik di Timur Tengah, termasuk konflik Israel-Palestina, sebagai perjuangan umat Islam melawan agresi dan pendudukan.

Mereka, tulis Broto dan tim, melihat Israel sebagai penjajah dan penduduk asing yang tidak sah di wilayah Palestina.

Kelompok-kelompok ini, tulia Broto dan tim, menyuarakan solidaritas dengan rakyat Palestina dan mendukung perjuangan mereka untuk meraih kemerdekaan dan hak-hak mereka.

"Pada titik ini, isu agama dan solidaritas muslim menjadi variabel utama," tulis Broto dan tim.

Namun, Broto dan tim juga melihat ada juga kelompok-kelompok Islam di Indonesia yang lebih moderat dan menganjurkan pendekatan dialog dan diplomasi dalam menyelesaikan konflik di Timur Tengah.

Mereka, tulis Broto dan tim, menekankan pentingnya negosiasi antara Israel dan Palestina serta mempromosikan perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut.

Kelompok-kelompok tersebut, tulis Broto dan tim, berpendapat bahwa kedua belah pihak harus saling menghormati hak asasi manusia dan mencari solusi yang adil dan berkelanjutan.

"Beberapa figur seperti Gus Dur, Dahlan Iskan, Sandiaga Uno, Luhut Binsar Pandjaitan, Yahya Staquf, Bambang Brodjonegoro, Teten Masduki dan Yenny Wahid pernah mewacanakan untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel, dialog yang baik dan efektif hanya bisa terlaksana jika Indonesia dan Israel membuka hubungan diplomatik," tulis Broto dan tim.

Broto dan tim juga menyoroti sikap partai politik (parpol) dan organisasi rmasyarakat (ormas) di Indonesia.

Dari berbagai spektrum ideologi politik kelompok, tulis Broto dan tim, parpol dan ormas di Indonesia hampir semuanya menyatakan dukungan terhadap Palestina.

Akan tetapi, tulis Broto dan tim, hampir tidak ditemukan organisasi yang memiliki agenda programatik terkait dukungan terhadap Palestina.

"Mayoritas organisasi hanya menggunakan simbol dan indentitas Palestina yang sifatnya reaksioner, normatif dan pragmatis. Tidak sulit menemukan simbol atau bendera Palestina jika terjadi aksiaksi demonstrasi kelompok kanan konservatif di Indonesia seperti FPI, HTI dan PA 212," tulis Broto dan tim.

"Sikap paling umum dari kelompok atau ormas di Indonesia adalah reaksi dalam bentuk kecaman atau mengutuk jika terjadi insiden di Gaza, Al Aqsa atau tempat lainnya di Palestina. Meskipun begitu, tidak sedikit lembaga sosial Indonesia yang sampai saat ini aktif memberikan bantuan kemanusiaan di Palestina," sambung Broto dan tim.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini