TRIBUNNEWS.COM - PDI Perjuangan (PDIP) tak mengundang Partai Demokrat dalam acara puncak Bulan Bung Karno di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Sabtu (24/6/2023) kemarin.
Ada alasan tersendiri mengapa PDIP memilih tak mengundang partai berlambang mercy tersebut.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan ada etik politik yang harus dipatuhi.
Hal itu tak lain karena ada keterikatan politik antara Partai Demokrat, PKS, dan NasDem di koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Hasto mengatakan pihaknya telah berbicara dengan Sekjen Demokrat Teuku Riefky mengenai absennya udangan tersebut.
Baca juga: Momen Puncak BBK 2023, Agustiar Sabran Ajak Masyarakat Teladani Bung Karno
"Kita intens komunikasi dengan Partai Demokrat," kata Hasto, Sabtu (24/6/2023) dikutip dari youTube Kompas TV.
"Jadi saya bilang sama Mas Teuku Riefky,'Mas mohon maaf karena Demokrat ini kan ada etika politik bersama dengan PKS dan kemudian dengan partai NasDem'," lanjutnya.
Hasto meyakin,i absennya undangan Demokrat tidak mengubah komunikasi dan konsolidasi antara kedua partai tersebut.
"Yang penting kita komunikasi secara intens dan setelah ini kita lanjutkan apa yang sudah dilakukan antara Mba Puan Maharani dan Mas AHY," katanya.
Lebih lanjut Hasto menuturkan, dalam puncak gelaran akbar kemarin pihaknya megundang sejumlah partai politik.
Namun, sejumlah petinggi partai, kata Hasto, tak bisa hadir.
"Ada yang berhalangan karena sedang melaksanakan ibadah haji," ujarnya.
Sebelumnya, puncak peringatan Bulan Bung Karno digelar di Stadion GBK, Jakarta Pusat, Sabtu (24/6/2023) pukul 10.00 WIB.
Peringatan puncak bulan Bung Karno 2023 mengusung tema 'Kepalkan Tangan Persatuan Untuk Indonesia Raya'.