News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kelompok Bersenjata di Papua

Bicara Nasib Pilot Susi Air usai Ancaman akan Ditembak, Polda Papua: Masih Proses Nego Uang Tebusan

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya kembali menyebar foto dan video kondisi Susi Air Capten Philip Mark Mehrtens.

Ketua Dewan Diplomatik dan Urusan Luar Negeri Papua Barat, Akouboo Amatus Douw menyebut ini adalah simbol KKB berkomitmen untuk melindungi hukum kemanusiaan internasional.

“Mereka (TPNPB OPM) memiliki itikad baik pada kemanusiaan dan kebebasan."

Video rekaman pesan pilot pesawat Susi Air Kapten Philip Mark Mertens tersebar, Faizal meyakini ini adalah bagian dari tak-tik KKB. (Tribun-Papua.com)

Baca juga: KKB Minta Sejumlah Syarat Bebaskan Pilot Susi Air, Ini Kata Kapolda Papua

"Mereka memiliki kebijaksanaan yang baik dalam menghormati kehidupan masyarakat, menghormati semua makhluk di planet manusia sebagaimana telah mereka buktikan di tiga bulan pertama menjamin kehidupan Pilot,” kata Akouboo lewat keterangan tertulis, Jumat (30/6/2023).

Lebih lanjut, kata Akouboo, yang terpenting saat ini adalah mencari solusinya.

“Itu sebabnya dia sekarang mencari solusi, bukan untuk hal lain atau membunuh orang yang tidak bersalah,” kata Akouboo.

Baca juga: KKB Berikan Batas Waktu Negosiasi Pilot Susi Air 1 Juli, Begini Reaksi Kapolda Papua

Respons Panglima TNI

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menjawab soal batas waktu negosiasi KKB.

Yudo menyebut tidak ada batas waktu tertentu soal proses negosiasi untuk pembebasan Kapten Philip.

Ia juga mengaku telah memerintahkan Pangkogabwilhan III Letjen TNI Agus Suhardi beserta Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan untuk terus melakukan negosiasi

“Tenggat waktunya enggak bisa tentukan, yang jelas saya sampaikan kepada Pak Pangkogabwilhan III maupun Pak Pangdam untuk terus melaksanakan negosiasi," kata Yudo, Jumat (30/6/2023) dikutip dari Tribun-Papua.com.

Yudo mengatakan pemerintah masih mendahulukan negosiasi dengan dibantu tokoh agama, tokoh masyarakat setempat.

Negosiasi ini dilakukan untuk menghindari penyelesaian dengan jalur kekerasan.

“Kita tidak mau berhadap dengan tadi, kekerasan senjata karena nanti dampaknya pasti pada masyarakat."

"Sehingga kita tempuh jalan tokoh agama dan tokoh masyarakat yang untuk melaksanakan negosiasi,” kata Yudo.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(Tribun-Papua.com/Roy Ratumakin)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini