Saat diminta untuk berdiri, maka ia pun ikut berdiri karena ingin mengetahui pengajaran apa yang akan diberikan Panji Gumilang.
Meskipun pada saat yang sama, dirinya masih merasa heran dengan apa yang baru saja didengarnya.
"Terus diajarkan untuk bernyanyi, terus semua diminta untuk berdiri ya saya berdiri, karena yang mau mengajarkan saya itu adalah pimpinan Pondok Pesantren terbesar se-Indonesia akan mengajarkan ilmu, ya kita berdiri, walaupun dengan terheran-heran sebenarnya," kata Lucky.
Sebagai orang yang pernah menghadiri pertemuan tersebut, ia mengaku kini telah hapal lagu itu, namun dirinya enggan menyanyikannya karena khawatir menimbulkan masalah baru.
"Ya waktu itu saya nggak hapaL (nyanyiannya), tapi sekarang saya sudah hapal, tapi saya jangan nyanyikan di sini kan nanti masalah lagi. Waktu itu saya belum hapal makanya saya ngikutin," jelas Lucky.
Baca juga: Cerita Lucky Hakim Diajarkan Panji Gumilang Salam Yahudi sambil Bernyanyi: Saya Pikir Bahasa Belanda
Setelah menyanyikan shalom alaichem, ia dan mereka yang hadir pun duduk dan mendengarkan pidato Panji Gumilang.
Menurut Lucky, keanehan hanya terjadi pada hari itu saja, karena dinyanyikannya lagu tersebut.
"Setelah itu ya duduk, terus Pak Panji ngomong apa yang diomongkan sesuai dengan konten pada saat itu 'satu suro', dan itu yang aneh cuma hari itu saja, dengan kata-kata shalom alaichem itu," pungkas Lucky.