Kondisi IOD positif ini menyebabkan berkurangnya curah hujan di Indonesia.
Sedangkan suhu muka laut di Samudra Hindia bagian timur mendingin.
Fenomena El Nino dan IOD Positif saling menguatkan sehingga membuat musim kemarau 2023 menjadi lebih kering dan curah hujan pada kategori rendah hingga sangat rendah.
Menurut prediksi BMKG, terjadinya fenomena tersebut akan menyebabkan puncak kemarau kering 2023 yang terjadi pada Agustus hingga awal September.
Kondisi itu akan lebih kering dibandingkan tahun 2020, 2021, dan 2022.
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Jawa Barat Rabu, 2 Agustus 2023: Bogor Hujan Ringan, Cipanas Berawan
Lantas apa dampak dari El Nino dan IOD yang melanda Indonesia?
Dari keterangan BMKG, ada dua jenis dampak yang terjadi akibat El Nino dan IOD yang melanda Indonesia.
Dampak positif dari fenomena ini yaitu:
- Potensi panen garam meningkat
- Potensi tangkapan ikan meningkat
- Meningkatnya produksi padi pada lahan rawa lebak.
Adapun dampak negatif dari fenomena El Nino dan IOD di Indonesia:
- Kekeringan sumber daya air bersih
- Potensi gagal panen