TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua ketua umum partai politik mengalami hal yang serupa akhir-akhir ini.
Keduanya adalah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
AHY dan Cak Imin didorong oleh partainya masing-masing agar menjadi bakal calon presiden atau cawapres.
Namun keduanya masih diselimuti ketidakpastian. Jadi cawapres atau tidak?
AHY didorong Demokrat jadi cawapres Anies Baswedan.
Sementara Cak Imin didorong PKB jadi cawapres Prabowo Subianto.
Sikap dua partai itu akhir-akhir ini semakin 'tak sabar' ingin segera ditetapkan jadi cawapres.
Baca juga: Prabowo Mengaku Cocok dengan Pandangan Politik PSI, Ajak Gabung ke Koalisi Bersama PKB
Seperti apa liputannya berikut dirangkum Tribunnews.com, Kamis (3/8/2023) :
PKB Mulai Tegas Akhir-akhir Ini
PKB menyatakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto telah mengabaikan mandat atau permintaan dari ulama terkait batas waktu deklarasi nama calon presiden dan calon wakil presiden (Capres-Cawapres).
Tak hanya Prabowo, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin juga mengabaikan permintaan dari ulama itu.
Pernyataan itu diutarakan oleh Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid yang menilai kalau hubungan koalisi Partai Gerindra dengan PKB bersama KKIR selama 11 bulan tetapi belum menemukan formula yang tepat untuk capres-cawapres.
"Iya sebenarnya para ulama sudah mendeadline (batas waktu pengumuman capres-cawapres) sudah berkali-kali ya," kata Jazilul kepada awak media di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/7/2023).
"Artinya nggak dengarkan itu, nggak dengarkan deadline itu tidak didengarkan baik oleh Gus Muhaimin maupun Pak Prabowo," sambungnya.