"Anak-anak kami seperti terlantar di sana tanpa kegiatan apapun layaknya di kamp pengungsian. Mereka ke sana kemari tanpa tentu arah karena tinggal di tendapun seperti terpanggang dalam oven," katanya.
Herzaky yang anaknya juga menjadi salah satu peserta Jambore Dunia mengungkapkan kondisi para peserta sudah memprihatinkan.
Bahkan, ia menyebut ada yang mengalami patah kaki hingga kondisi psikisnya terganggu.
"Di dekat tenda anak kami, hampir tiap malam ketika video call, mereka menangis karena tertekan betul. Kalau lokasi seperti bumi perkemahan cibubur, tanahnya ada rumput yang asri, penuh dengan pepohonan yang sejuk."
"Di sana? Gersang. Tanpa pohon," jelasnya.
Baca juga: Orangtua Peserta Jambore Dunia Keluhkan Gelombang Panas di Korsel, Klaim Panitia Bertolak Belakang
Dengan kondisi semacam itu, Herzaky juga mendesak agar pendamping dari Kwarnas dan pembina membuka kondisi aktual di lokasi penyelenggaraan.
Dirinya meminta agar para pendamping tersebut jangan malah memarahi ketika ada laporan kondisi memprihatinkan seperti itu dan dianggap sebagai pengadu.
"Kami minta pendamping dari Kwarnas, Kakak-kakak pembina, tolong buka kondisi aktual di sana. Bukan hanya memberikan laporan manis.
"Apalagi kalau ada anak-anak yang ditanya orang tuanya mengenai kondisi di sana, jangan malah dimarahi karena dianggap mengadu. Fokus Kwarnas seharusnya anak-anak kita. Memastikan anak-anak kita bisa mengikuti kegiatan dengan baik dan selamat. Bukan menganggap situasi baik-baik saja, padahal kenyataannya bertolak belakang," tegasnya.
Kemlu: Kontingen Indonesia Baik-baik Saja, Masih Lanjutkan Jambore
Terpisah, Jubir Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Teuku Faizasyah mengklaim peserta dari Kontingen Indonesia masih baik-baik saja dan dapat melanjutkan jambore hingga selesai.
"Info dari Seoul, kondisi anak-anak baik semua dan mereka masih melanjutkan Jambore," katanya saat dihubungi.
Lalu ketika ditanya apakah ada upaya-upaya tambahan agar Kontingen Indonesia bisa menghadapi cuaca ekstrem, hingga kini, Teuku Faizasyah belum menjawabnya.
Selain itu, Tribunnews.com juga sudah menghubungi Wakil KBRI Seoul, Zelda Wulan Kartika untuk menanyakan terkait kondisi terkini peserta Kontingen Indonesia, namun belum memberikan respons.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)