TRIBUNNEWS.COM - Pengacara Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, Ronny Talapessy, membeberkan kondisi Eliezer usai memperoleh cuti bersyarat.
Ronny menyebut, Eliezer tengah berkumpul bersama keluarga.
"Benar sudah keluar dan sekarang bersama keluarga sesuai keterangan Humas Kemenkumham," ujarnya kepada Tribunnews.com, Selasa (9/8/2023).
Selain itu, Ronny juga mengungkapkan Eliezer dalam kondisi sehat.
"Kondisi Icad sehat walafiat," jelasnya.
Baca juga: Profil Richard Eliezer, Eks Ajudan Ferdy Sambo Bebas Bersyarat usai Dipenjara Kasus Brigadir J
Ronny juga meminta doa dan dukungan bagi Eliezer lantaran kini masih dalam pengawasan dan mengikuti bimbingan Ditjen Lapas Kemenkumham selama cuti bersyarat.
"Richard tetap akan mengikuti bimbingan yang diberikan oleh Pembimbing Ditjen Pas Kemenkumham. Mohon doa dan dukungan semua untuk Richard selama menjalani proses bebas bersyarat ini," katanya.
"Mohon doa dan dukungan semua untuk Icad, selama menjalani proses cuti bersyarat masih di bawah pengawasan Ditjen Pas Kemenkumham," sambung Ronny.
Sebelumnya, Kabag Humas dan Protokol Ditjen Pas Kemenkumham, Rika Aprianti, menjelaskan bahwa Eliezer telah bebas sejak 4 Agustus 2023.
“Tanggal 4 Agustus 2023 Richard Eliezer mulai menjalani program Cuti Bersyarat (CB), dan telah berubah statusnya dari narapidana menjadi klien Pemasyarakatan,” kata Rika pada Selasa (8/8/2023) dikutip dari Kompas.com.
Rika menyebut, cuti bersyarat yang diberikan terhadap eks ajudan Ferdy Sambo ini telah sesuai dengan Pasal 114 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Permasyarakatan selama enam bulan.
"Selama menjadi cuti bersyarat, Eliezer sebagai klien Badan Permasyarakatan wajib mengikuti bimbingan yang diberikan oleh Pembimbing Kemasyarakatan," ujarnya.
Seperti diketahui, Eliezer menjadi salah satu terpidana dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J).
Dalam vonis yang diberikan hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, ia dijatuhi hukuman 1,5 tahun penjara lantaran etrbukti secara sah dan meyakinkan melanggar pasal 340 KUHP juncto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Vonis Ferdy Sambo Dkk Disunat
Di sisi lain, Mahkamah Agung (MA) telah menganulir vonis Ferdy Sambo dari hukuman mati menjadi penjara seumur hidup sebagai putusan dari kasasi yang diajukan oleh eks Kadiv Propam Polri tersebut.
Kasasi ini dilakukan Ferdy Sambo setelah melewati upaya banding.
Pada pengadilan tingkat banding, majelis hakim telah memutuskan untuk menguatkan vonis mati bagi Ferdy Sambo.
Kepala Biro Hukum dan Humas MA RI, Sobandi, mengatakan sidang putusan kasasi Ferdy Sambo digelar secara tertutup, di Gedung MA RI, pada Selasa (8/8/2023) siang, sekira pukul 13.00 hingga 17.00 WIB.
"Pidana penjara seumur hidup," kata Sobandi, kepada awak media di Gedung MA RI, Jakarta Pusat, Selasa malam.
Sebelumnya, majelis hakim agung MA memutuskan menolak kasasi jaksa penuntut umum dan Ferdy Sambo.
Mereka menyatakan, memperbaiki kualifikasi tindak pidana dan vonis yang dijatuhkan pengadilan sebelumnya dalam perkara itu.
"Amar putusan kasasi, tolak kasasi penuntut umum dan terdakwa dengan perbaikan kualifikasi tindak pidana dan pidana yang dijatuhkan, menjadi melakukan pembunuhan berencana secara bersama-sama dan tanpa hak melakukan tindakan yang berakibat sistem elektronik tidak berkerja sebagaimana mestinya yang dilakukan secara bersama-sama," jelasnya.
Baca juga: Nasib Terkini Ferdy Sambo Dkk: Bharada Eliezer Bebas Bersyarat, Hukuman Sambo cs Disunat
Adapun dalam putusan tersebut, kata Sobandi, terdapat dissenting opinion atau perbedaan pendapat majelis hakim.
"Keterangan P2 dan P3 disenting oppinion," ucapnya.
Selain Ferdy Sambo, MA juga memutuskan untuk menganulir vonis terhadap terpidana lain yaitu Putri Candrawathi dari 20 tahun penjara menjadi 10 tahun penjara.
Lalu, Ricky Rizal dari 13 tahun penjara menjadi delapan tahun penjara dan Kuat Ma'ruf dari 15 tahun penjara menjadi 10 tahun penjara.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Ilham Rian Pratama)(Kompas.com/Irfan Kamil)
Artikel lain terkait Polisi Tembak Polisi