TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keputusan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membawa partainya untuk mendukung Prabowo Subianto maju di sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024 mendapat kritikan keras dari Sentral Organisasi Karyawan Swadiri (SOKSI).
Wakil Ketua Umum (Waketum) Dewan Pimpinan SOKSI Lawrence TP Siburian mengatakan, Airlangga Hartarto tidak mengikuti prosedur AD/ART Partai Golkar.
Dia mengkritik Airlangga Hartarto seolah-olah Partai Golkar seperti partai miliknya sendiri.
"Bagi kami, mendukung capres atau koalisi kemana saja tidak masalah, baik-baik saja. Yang penting caranya harus konstitusinal sesuai AD/ART dan aturan-aturan partai. Tidak seenaknya sendiri seolah-olah Partai Golkar miliknya sendiri," ujar Lawrence seperti dikutip Warta Kota, Minggu (13/8/2023).
Lawrence mengingatkan bahwa Partai Golkar itu sudah mencalonkan Airlangga Hartarto sebagai Capres Partai Golkar di Pilpres 2024 dan itu sudah menjadi keputusan Musyawarah Nasional 2019.
Karena itu seharusnya keputusan Munas tersebut dipertanggungjawabkan terlebih dulu sebelum Partai Golkar memutuskan mengusung capres lain.
"Airlangga kan sudah dicalonkan untuk menjadi Capres dan atau Cawapres di Munas 2019 dan Rapimnas 2021," kata Lawrence.
"Ini harus dipertanggung jawabkan terlebih dahulu di Rapimnas, dan apabila ada perubahan harus diputuskan di dalam Rapimnas juga. Tidak seenaknya saja," jelas Lawrence.
Lawrence menilai Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto itu tidak mengerti mengerti perihal caranya berorganisasi.
"Di sini terlihat, bahwa Airlangga itu tidak mengerti organisasi, dan para pendukungnya juga sama semua. Sangat memprihatinkan,"pungkas Lawrence.
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) 1957 Dave Laksono mengatakan bahwa keputusan Airlangga mendukung Prabowo sebagai keputusan terbaik.
Baca juga: Airlangga Hartarto Ungkap Alasan Golkar Usung Prabowo Jadi Capres: Beliau Lahir dari Rahim Golkar
"Ini adalah keputusan yang terbaik demi melanjutkan pembangunan negara untuk kesejahteraan rakyat," kata Dave.
Menurut Dave, Partai Golkar sudah menyerahkan soal koalisi yang akan dipilih Partai Golkar kepada Airlangga.
"Kami kan sudah menyerahkan amanah dan mandat kepada Ketum tuk menentukan arah koalisi seperti apa. Dan ini yang diputusakan melalui pertimbangan yg seksama," kata Dave.
KIB Bubar
Di sisi lain, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy alias Romy menanggapi deklarasi dukungan Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) kepada bacapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Deklarasi dukungan itu dilakukan di Gedung Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023).
Baca juga: Resmi Dukung Prabowo Subianto Maju di Pilpres 2024, Ini Kata Zulkifli Hasan dan Airlangga Hartarto
Namun, diketahui PAN dan Golkar tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Sedangkan, PPP telah mendukung Ganjar Pranowo. Dengan demikian, Romy mengatakan dengan tegas bahwa KIB otomatis bubar secara politik.
"Saya pernah bilang dalam banyak kesempatan bahwa KIB auto bubar kalau kemudian pilihan calon presiden dari tiga anggota partai koalisi ini berbeda. Hari ini PAN dan Golkar telah melabuhkan pilihan ke Prabowo, dan jauh hari sebelumnya, PPP telah melabuhkan pilihannya ke Mas Ganjar," kata Romy di Rumah Aspirasi Ganjar, Jakarta Pusat, Minggu (14/8/2023).
Baca juga: Respons Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo soal Deklarasi Golkar-PAN Dukung Prabowo di Pilpres 2024
"Dengan deklarasi PAN dan Golkar hari ini sekaligus me-auto bubarkan KIB secara politik. Apakah nanti kemudian akan meresmikan pembubarannya, nanti kami kembalikan ke para ketua umum," ujar Romy.
Sementara itu, Romy juga mengaku tidak terkejut dengan keputusan dari Golkar dan PAN. Romy sudah menduga PAN akan bergerak ke mana Erick Thohir berlabuh.
"Kami tak terkejut, karena dukungan PAN kan konsekuensi kemungkinan Pak Erick akan digandeng Pak Prabowo. Jadi sudah lama kita prediksi kalau PAN akan melabuhkan pilihan di mana Pak Erick berlabuh," jelas Romy.
Kemudian dengan Golkar, menurut Romy, memiliki hubungan erat dengan Prabowo yang pernah menjadi kader Golkar.
"Kalau Golkar, memang sayup-sayup ini sudah kita dengar akan ke Pak Prabowo, karena memang secara chemistry, Golkar lebih dekat dengan Gerindra. Mengingat Pak Prabowo dulunya juga kader Golkar. Golkar juga didirikan almarhum Pak Harto yang juga pernah jadi mertua Pak Prabowo," pungkas Romy.
Lempar Naskah
Seperti diberitakan sebelumnya bahwa bacapres Prabowo Subianto mendapat dukungan dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Gokar di Pilpres 2024.
Dengan demikian, dukungan Prabowo bertambah yang sebelumnya berasal dari PKB dan Gerindra.
Deklarasi PAN, Golkar, PKB, dan Gerindra dalam mendukung Prabowo di Pilpres 2024 dilakukan di Gedung Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023).
Setelah didukung oleh PAN dan Golkar, pegiat media sosial (medsos) Jhon Sitorus mengungkapkan detik-detik Prabowo melempar naskah Partai Golkar dalam deklarasi Pilpres 2024.
Hal itu diungkapkan oleh pegiat media sosial Jhon Sitorus pada Minggu (13/8/2023).
Jhon Sitorus membagikan cuplikan Kompas Tv yang memperlihatkan Prabowo Subianto memegang naskah deklarasi Pilpres 2024 dari Partai Golkar.
Kemudian naskah tersebut ditaruh ke belakang oleh Prabowo Subianto. Jhon Sitorus menuding bahwa Prabowo Subianto melempar naskah Partai Golkar.
“Prabowo tetaplah Prabowo, sifat ASLI tak bisa ditutupi. Naskah dari Golkar DIBANTING dan DILEMPAR begitu saja Kasihan Golkar,” tulis Jhon Sitorus.
Pernyataan Jhon Sitorus itu berbeda dengan angle lain dari video yang didapat reporter Wartakotalive.com. Dalam video yang dimuat Facebook Wartakotalive.com, terlihat Prabowo Subianto tidak melempar naskah Golkar.
Naskah tersebut ditaruh Prabowo Subianto di atas meja yang berada persis di belakang Ketua Umum Partai Gerindra itu berdiri.
Kemudian para ketua umum parpol seperti Partai Golkar, PAN, Gerindra, dan PKB itu bergandengan tangan.
Karma PDIP
Politisi PSI Ade Armando menyebut bahwa bergabungnya Golkar dan PAN ke Prabowo Subianto adalah karma untuk PDIP seperti dia ungkap di akun Twitter-nya pada Minggu (13/8/2023).
Hal itupun ditanggapi Politisi PSI Ade Armando. Di akun twitternya Ade Armando menyinggung soal dampak dari bergabungnya Golkar dan PAN ke Bakal Capres Prabowo Subianto.
Menurut Ade Armando karena hal tersebut, Koalisi Perubahan yang mengusung Bakal Capres Anies Baswedan semakin tidak jelas nasibnya.
Sehingga, sangat mungkin Demokrat dan NasDem merapat mendukung Prabowo Subianto.
“Golkar, Gerindra, PKB, dan PAN dukung Prabowo. Koalisi Perubahan gak jelas nasibnya. Sangat mungkin Demokrat atau Nasdem ikut gabung,” jelas Ade Armando.
Namun menrut Ade Armando, peristiwa ini mungkin bisa jadi menjadi karma untuk kesombongan PDIP. “Ini mungkin karma buat kesombongan PDIP,” bebernya.
Sebelumnya PSI sudah mengusung Bakal Capres Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024. Namun, belakangan PSI tidak pernah diajak berkonsolidasi oleh PDIP terkait dengan pemenangan Ganjar Pranowo.
Beberapa hari lalu, PSI bertemu dengan Prabowo Subianto yang diduga menjadi sinyal ubah haluan Pilpres 2024.
Koordinator Juru Bicara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra buka suara terkait dukungan kepada Prabowo di Pilpres 2024.
Herzaky mengatakan, pihaknya menyambut baik terkait keputusan Partai Golkar dan PAN mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2024.
"Sambut baik. Kini, 9 parpol parlemen sudah jelas mendukung capres yang mana," kata Herzaky dalam keterangannya, Minggu (13/8/2023).
"Kita harapkan sama-sama bisa berlayar menuju Pilpres 2024. Mari berkompetisi dengan jujur, adil, demokratis, tanpa tekanan, tanpa intimidasi," ujar Herzaky.
Herzaky menerangkan bahwa perihal koalisi dirinya menganggap hal tersebut akan berjalan dengan sendirinya.
"Biarkan proses koalisi berjalan dengan alamiah. Kita berikan sebanyak mungkin alternatif terbaik calon pemimpin nasional kepada rakyat Indonesia. Inilah tugas penting parpol di Pilpres 2024," terang Herzaky.
Diketahui, Partai Demokrat bersama Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Adapun koalisi Partai Demokrat sudah mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres di Pilpres 2024.
Sosok Cawapres
Di sisi lain, Prabowo Subianto baru mendapatkan dukungan dari Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) di Pilpres 2024.
Setelah mendapat dukungan dari Golkar dan PAN, Prabowo mengatakan bahwa soal cawapres pendamping dirinya sudah sepakat, nantinya akan terus berdiskusi.
"Pembicaraan soal cawapres kian sudah sepakat kita akan terus berdiskusi, bermusyawarah untuk mencari calon terbaik yang bisa diterima keempat partai ini," kata Prabowo.
"Setelah bergabung, tentunya kami akan menganggap bahwa semua partai yang sekarang di koalisi politik ini adalah sahabat, saudara yang satu bagian, satu tim. Kami akan selesaikan masalah itu sebagai satu tim," ujar Prabowo.
Jokowi Tidak Intervensi
Selain itu, Prabowo menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghormati indepensi dan hak setiap partai politik (parpol).
Prabowo menilai bahwa Presiden Jokowi tidak lakukan intervensi dari deklarasi yang dilakukan Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Golkar dan PAN mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo sebagai bacapres di Pilpres 2024. Deklarasi dilakukan di Gedung Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023).
"Pak Jokowi orang yang sangat demokratis. Jadi, beliau sangat menghormati independensi dan hak setiap partai politik, saya kira itu yang harus saya tegaskan," kata Prabowo.
"Jadi, apapun keputusan partai manapun, beliau pasti merestui, apapun keputusan partai. Pengalaman saya dan keyakinan saya, saya kira semua ketua umum beliau tidak akan melarang, tidak akan mendikte, itu yang kenyataannya demikian," tutur Prabowo.
Hal senada dikatakan Ketua Umum (Ketum) PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas. Zulhas menyebutkan bahwa tidak ada arahan dari Presiden Jokowi soal dukungan tersebut.
"Saya satu saja, dalam memutuskan memperjuangkan pak Prabowo apakah ada persetujuan dari Presiden Jokowi? Dari Presiden Jokowi tidak ada arahan. Ini putusan kami bersama. Tidak ada ada arahan dari Presiden Jokowi," ujar Zulhas.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menambahkan, partainya sudah melakukan konsolidasi ke kadernya bahwa akan mendeklarasikan Prabowo Subianto.
"Golkar sudah berkonsolidasi dan seluruhnya memberi mandat kepada ketua umumnya, baik dari daerah maupun senior, dan kami sudah sampaikan. Keputusan bergabung sudah dibicarakan," kata Airlangga.
"Dan, terkait dengan tadi sudah disampaikan Pak Prabowo bahwa hal lain akan dibicarakan bersama-sama berempat," ujar Airlangga.
Puji Prabowo
Sementara itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (Ketum PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin ucapkan selamat datang kepada Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Cak Imin ucapkan selamat datang kepada Golkar dan PAN yang telah resmi mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo Subianto sebagai capres 2024.
Dukungan Golkar dan PAN kepada Prabowo dilakukan di Gedung Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023).
Dalam sambutannya, Cak Imin beberkan dua hal penting yang dimiliki Prabowo Subianto.
"Selamat datang, bergabung bersama Pak Prabowo. In Shaa Allah, mulia dunia akhirat. Pak Prabowo punya dua hal, satu keikhlasan, yang kedua pengabdian yang panjang," kata Cak Imin.
"Dengan ini, In Shaa Allah, ini wujud dari kebersamaan kita untuk menuju Indonesia yang lebih adil, yang lebih sejahtera, yang lebih beradab dan juga lebih maju," ujar Cak Imin.
Cak Imin senang atas bergabungnya Golkar dan PAN mendukung Prabowo Subianto sebagai bacapres 2024.
"Ini, tentu menjadikan kekuatan kami semakin baik. Semoga, kebahagiaan campur deg-degan ini terus berjalan sampai akhir zaman," jelas Cak Imin.
"Tidak ada gangguan apapun. Kalau ada perbedaan pandangan diselesaikan dengan musyawarah sebaik-baiknya," terang Cak Imin.
Diketahui, Partai Gerinda dan PKB merupakan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Sementara itu, PAN dan Golkar sebelumnya berkoalisi dengan PPP.
Namun, PPP sendiri sudah deklarasi terlebih dahulu mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 bersama PDI Perjuangan, Hanura dan Perindo.
Prabowo Subianto terharu mendapat dukungan dari Partai Golkar, PKB, dan PAN di Pilpres 2024.
"Saya sangat terharu, sangat dibesarkan hati saya dengan kepercayaan yang begitu besar dari partai-partai yang besar dan partai-partai yang bersejarah ini," kata Prabowo kepada awak media, Minggu (13/8/2023).
Prabowo juga memuji tiga partai yang mendukungnya di 2024. Dia bertekad tidak mengecewakan harapan rakyat dan partai yang mendukungnya.
"Suatu kehormatan bagi saya yang juga membuat saya bertekad untuk tidak mengecewakan harapan partai-partai ini dan terutama harapan rakyat Indonesia semuanya," kata Prabowo.
Diberitakan sebelumnya bahwa empat partai politik (parpol) berkumpul untuk mendeklarasikan Prabowo Subianto menjadi Bakal Calon Presiden (Bacapres) di Pilpres 2024 di Gedung Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023).
Pertama, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang mendeklarasikan Prabowo Subianto.
Airlangga mengatakan, Prabowo yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, sebelumnya lahir dari rahim Partai Golkar saat mulai di dunia politik.
"Kenapa Golkar menjatuhkan pilihan ke Prabowo? Tidak lain tidak bukan karena Letnan Jenderal Prabowo lahir dari rahim Partai Golkar. Oleh karena itu, beliau mengikuti berbagai kegiatan di Golkar dan kekaryaannya tidak diragukan lagi. Ini egaliter, searah, setujuan dengan Golkar, Pak Prabowo," kata Airlangga.
Airlangga menjelaskan memilih lokasi ini karena, tempatnya bersejarah dan merupakan tempat naskah proklamasi disusun.
"Ini menjadi inspirasi Golkar memberikan dukungannya kepada Letnan Jenderal Prabowo Subianto sebagai calon presiden RI 2024-2029," ujar Airlangga.
Kedua, Partai Amanat Nasional (PAN) juga resmi mendeklarasikan Ketua Umum (Ketum) Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres 2024.
Deklarasi dukungan ini pun disampaikan oleh Ketum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas. "Memutuskan memberikan dukungan calon presiden periode 2024-2029 kepada Letnan Jenderal Prabowo Subianto," kata Zulhas
Terlihat, sejumlah elite PAN yang hadir, yaitu Waketum PAN Yandri Susanto, Sekjen PAN Eddy Soeparno, Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Daulay, dan Putri Zulkifli Hasan.
Hadir juga Ketua PAN DKI Eko Patrio dan Ketum BM PAN Sigit Purnomo Said atau Pasha. Ketua DPW PAN Jawa Timur, Ahmad Rizki.
Kemudian, Gerindra yang hadir ialah Ketua Harian Gerindra Dasco, Waketum Habiburokhman, dan Waketum Budi Djiwandono.
Laporan reporter Alfian Firmansyah | Sumber: Warta Kota