News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anwar Usman Bilang Tidak Hanya Prestasi yang Diraih, Bahkan MK Kadang Difitnah Sangat Keji

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Mahkamah Konstitusi atau MK Anwar Usmanmelantik Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK), pada Selasa (24/10/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ibriza Fasti Ifhami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman menyinggung banyak raihan prestasi di 20 tahun usia lembaga yang dipimpinnya itu.

Hal itu disampaikan Anwar dalam sambutannya saat melantik Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) di Gedung MK 2, Jakarta Pusat, Selasa (24/10/2023).

Anwar mengatakan selayaknya sebuah perjalanan, eksistensi MK selama 20 tahun tidak mulus sempurna.

Menurut Anwar, ada kalanya sebuah perjalanan harus mendaki, menelusuri lereng, dan curam atau bahkan kadang melewati jalan yang nyaman dan rindang.

Ia menyebut tidak hanya raihan prestasi dan pujian, MK juga kadang mendapat caci serta makian bahkan berupa fitnah.

"Hingga saat ini di usia MK yang 20 tahun tentu tidak hanya prestasi yang diraih tetapi berbagai ujian juga harus dihadapi. Kadang dipuja dan dipuji tapi ada kalanya dicaci dan dimaki. Bahkan harus menerima kenyataan pahit berupa fitnah yang sangat keji," kata Anwar dalam sambutannya, Selasa (24/10/2023).

Baca juga: Anwar Usman Ungkap Tugas Majelis Kehormatan MK, Termasuk Menjaga Kehormatan Hakim

Anwar kemudian mengutip sebuah ayat Al Quran yang membahas soal fitnah.

"'Alfitnatu Asyaddu Minalqatli, fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan," ucap Anwar.

"Kita lupa bahwa sesungguhnya semua jabatan apapun di dunia ini adalah milik Allah dan sesungguhnya kepada siapa jabatan itu hendak diberikan oleh Allah. Bahwa sesungguhnya semua jabatan di dunia ini adalah milik Allah. Dan sesungguhnya kepada siapa jabatan itu hendak dijadikan dan padahal tercatat jauh," sambungnya.

Menurut dia meski saat ini MK untuk kesekian kalinya dinilai banyak orang sedang menghadapi suatu ujian namun apa yang dialami MK merupakan suatu keberkahan.

"Perhatian publik kepada MK merupakan suatu bentuk kepedulian dan kecintaan publik terhadap lembaga MK," ujarnya.

Kata Anwar, tentunya setiap persoalan yang terjadi harus didudukkan sesuai dengan proporsinya dan publik nantinya juga memahami bahwa setiap peristiwa atau permasalahan yang terjadi tidak dieskalasi melampaui batas persoalan.

"Hal ini juga menjadi penting bagi pembelajaran kita semua, sebagai bagian dalam menegakkan hukum dan keadilan, meski apapun putusannya, maka sulit untuk memuaskan semua pihak dan sulit untuk menghindari adanya pro dan kontra," tutur adik ipar dari Presiden Joko Widodo itu.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini