Sedangkan Pj. Gubernur Provinsi Jawa Tengah yang dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno. Pada kesempatan yang sama dalam sambutannya mengatakan bahwa di dunia kerja pun anak-anak yang sudah terlatih berorganisasi seperti di Genre akan lebih mampu bekerja dengan baik.
"Saya melihat kegiatan ini sangat strategis. Karena kalau saya, Pak Hasto, Bu Bintang, Mba Ita (Walikota Semarang Hevearita G. Rahayu) sudah masuk dunia kerja, rekan kerja kita itu yang bisa bekerja itu pasti yang punya aktivitas waktu kuliah dan sekolah. Tidak hanya pegang buku saja. Karena yang namanya sosialisasi, berorganisasi, memahami orang lain itu dilatih sejak dini. Karena di dunia kerja mau nggak mau harus berkolaborasi, bekerjasama, berkomunikasi. Saya lihat kegiatan ini adalah mendidik lebih dini tadi, menyiapkan adek-adek semua nanti masuk dunia kerja ini," kata Sumarno.
"Ini menjadi contoh bapak ibu sekalian dan mudah-mudahan kegiatan ini bisa menyiapkan generasi kita untuk menyambut tahun emas Indonesia di tahun 2045," tutup Sumarno.
Program GenRe merupakan wadah mengembangkan karakter bangsa karena mengajarkan remaja untuk menjauhi Pernikahan Dini, Seks Pranikah dan Napza guna menjadi remaja tangguh dan dapat berkontribusi dalam pembangunan serta berguna bagi nusa dan bangsa. Dengan adanya Duta GenRe, sosialisasi dan promosi program GenRe di lingkungan remaja akan lebih efektif karena komunikasi yang terjalin dilakukan dengan pendekatan dari, oleh dan untuk remaja sehingga menjadi ramah remaja.
Selain melalui Duta Genre, salah satu media pengembangan kapasitas bagi para remaja Indonesia yang tergabung dalam PIK (Pusat Informasi dan Konseling) Remaja, diselenggarakan Juga Jambore Ajang Kreativitas Genre bertujuan memupuk kebersamaan,semangat para remaja serta sebagai wadah pertukaran informasi dan pengalaman tentang implementasi program Genre.
Adujaknas Genre Indonesia Tahun 2023, merupakan acara tahunan yang rutin diselenggarakan untuk saling mempertemukan remaja yang tergabung dalam PIK Remaja dan memilih figur pemuda (usia 16-22 tahun) yang akan menjadi role model dan spoke person BKKBN, dalam meningkatkan
pemahaman remaja mengenai program generasi berencana, triad kesehatan reproduksi remaja (seksualitas, hiv/aids & napza) dan memotivasi serta membimbing remaja untuk melewati 5 transisi kehidupan remaja, mulai dari melanjutkan pendidikan, membangun karir, membina keluarga kecil bahagia sejahtera, menerapkan pola hidup sehat dan bersosialisasi kepada masyarakat. (Willy Widianto)