TRIBUNNEWS.COM - Empat aparatur sipil negara (ASN) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menerima tanda kehormatan Satyalencana Wira Karya dari Presiden Joko Widodo.
Keempatnya dinilai telah melakukan sejumlah inovasi untuk mendukung pengembangan subsektor budidaya perikanan yang ramah lingkungan di Tanah Air, dan mendorong para pembudidaya agar makin produktif.
Tanda kehormatan diberikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono sebagai perwakilan Presiden Jokowi, saat upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia lingkup KKP di Gedung Mina Bahari I, Jakarta.
"Saya berharap dedikasi, pengabdian dan prestasi ini dapat menjadi penyemangat dan motivasi bagi pegawai yang lain, dan berdampak positif pada pencapaian kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan," ujar Menteri Trenggono dalam siaran resmi KKP di Jakarta, Kamis (17/8/2023).
Baca juga: Aksi Jemput Bola KKP Mampu Geliatkan Iklim Usaha Sektor Kelautan dan Perikanan
"Tetap jaga semangat pengabdian dan pelayanan untuk kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan Indonesia," lanjut Trenggono.
Adapun empat ASN penerima Satyalencana Wira Karya, yakni Rohana Hidayati dari Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin, yang telah menerapkan dan melakukan diseminasi model pembenihan dan pembesaran ikan gabus haruan yang ramah lingkungan menggunakan zooplankton.
Selanjutnya, Hamsah Amiruddin dari Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Ambon, atas perannya menerapkan sistem manajemen pengelolaan induk, larva rearing, pendistribusian benih, monitoring, dan pendampingan terhadap pembudidaya ikan bubara (Caranxignobilis) di wilayah Provinsi Maluku dan kawasan Indonesia bagian timur lainnya.
Lalu Faidar, Pengawas Perikanan Penyelia di Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar, Sulawesi Selatan. Faidar mencetuskan metode Solusi Pemeliharaan Secara Individual Terkontrol Efektif Ramah Lingkungan Untuk Produksi Benih Rajungan Unggul (SOLITER BIRU).
Dengan metode ini, calon benih rajungan dapat terisolasi dan terlindung dari kanibalisme sehingga meningkatkan produksi benih rajungan bermutu.
Baca juga: BUBK Kebumen Buatan KKP Raih Penghargaan Excellent Award di Ajang Indonesia Award 2023
Serta Marwa, Pengawas Perikanan Ahli Madya pada Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Ambon, dengan inovasi Planlet rumput laut kotoni (Kappaphycus Alvarezii) dan optimalisasi metode kultur jaringan yang dapat mempercepat waktu panen dan meminimalisir biaya operasional pembudidaya.
Dirjen Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu turut mengapresiasi inovasi yang dilakukan empat pegawainya.
Dengan inovasi-inovasi tersebut, Tebe, sapaan Tb Haeru Rahayu, optimis dapat mendongkrak produktivitas perikanan budidaya nasional, khususnya komoditas rumput laut yang masuk jajaran andalan ekspor produk perikanan.
Dia juga berharap tanda kehormatan dari Presiden RI Joko Widodo dapat memotivasi pegawai lainnya untuk melakukan inovasi, dengan memanfaatkan fasilitas dan sarana prasana di tempat bertugas, maupun secara mandiri.
Baca juga: KKP Dorong Sistem Bioflok Jadi Solusi Budi daya Ikan Nila di Musim Kemarau
"Seperti yang sudah disampaikan Bapak Menteri, budidaya adalah masa depan perikanan, maka dari itu inovasi itu keharusan agar kegiatan budidaya dapat dilakukan secara berkelanjutan untuk ekologi dan juga kesejahteraan masyarakat," bebernya.
Selain Satyalancana Wira Karya bagi empat pegawai inovatif, Presiden Joko Widodo juga memberikan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya kepada pegawai KKP yang telah mengabdi selama 10, 20 dan 30 tahun.
Satyalencana Wira Karya merupakan tanda kehormatan yang diberikan Pemerintah Indonesia kepada warganya yang sudah memberikan darma bakti besar kepada negara dan bangsa sehingga dapat menjadi teladan bagi orang lain.(*)