News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pimpinan MPR Tekankan Pentingnya Nilai Toleransi di Tengah Tantangan yang Dihadapi Indonesia

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. Menurutnya, nilai-nilai toleransi penting untuk terus ditumbuhkan dan ditanamkan pada setiap anak bangsa di tengah tantangan yang dihadapi kebhinekaan Indonesia.

"Tentu saja, dalam penegakan hukum kepolisian bertindak dengan dasar hukum UUD 1945 dan Undang-Undang yang berlaku," katanya.

Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia, Komaruddin Hidayat mengungkapkan sejatinya DNA bangsa Indonesia itu plurarisme dan religius.

Di dalam masyarakat yang beragam, menurut Komaruddin, tidak ada konsep yang lebih tepat dari sistem demokrasi.

Di tengah sistem demokrasi, menurut dia, keberadaan partai politik adalah sebuah keniscayaan dan sangat vital.

Karena partai politik, ujar Komaruddin, merupakan institusi yang memiliki kewenangan untuk menjaring putra-putri terbaik bangsa.

"Namun sangat disayangkan, cita-cita partai politik saat ini sangat rendah yang menjadikan biaya politk menjadi sangat mahal sehingga putra-putri terbaik tidak bisa masuk politik," ucapnya.

Diakui Komaruddin, bangsa ini belum berhasil membangun state, tetapi sudah masuk ke praktik liberal di segala bidang. Akibatnya, tegas dia, yang berkuasa saat ini adalah uang.

Kondisi tersebut, kata dia, menyebabkan peran partai politik dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat luas tidak maksimal.

Di masa depan, Komaruddin berharap, membangun negara harus dengan lebih baik.

"Karena state yang efektif sangat berguna untuk mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa," ucapnya.

Aktivis Jaringan Gusdurian, Inayah Wulandari Wahid mengungkapkan proses mewujudkan sikap toleransi di negeri ini belum sepenuhnya dilakukan dengan baik.

Dalam satu survey, ujar Inayah, bahkan terungkap meski 70 persen responden percaya toleransi masih ada di Indonesia, tetapi ketika ada perbedaan di antara mereka disikapi dengan cara-cara yang tidak mencerminkan toleransi.

Diakui, Inayah, penerapan nilai-nilai toleransi masih sekadar ucapan. Seringkali, tambahnya, kita memakai toleransi sebagai kata ajaib untuk menjawab berbagai persoalan di negeri ini.

"Kita, sering kali menempatkan toleransi di sisi hulu. Padahal, tegas Inayah, toleransi adalah hasil dari rangkaian proses di masyarakat. Sikap dan nilai-nilai toleransi, tambah dia, harus tertanam di hati masing-masing masyarakat," ucapnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini