TRIBUNNEWS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia, berkomentar soal penangguhan gelar doktornya oleh Universitas Indonesia (UI).
Bahlil mengklaim gelarnya tak ditangguhkan, meski ia belum mengetahui isi surat dari UI.
Sebab, kata Bahlil, ia baru akan dinyatakan lulus atau tidak, setelah yudisium pada Desember 2024.
"Saya belum tahu isinya. Tapi, yang jelas kalau rekomendasinya mungkin sudah dapat."
"Yang saya pahami bukan ditangguhkan (gelarnya), tapi memang wisuda saya harusnya di Desember. Saya kan dinyatakan lulus setelah yudisium."
"Dan yudisium saya kan di Desember," jelas Bahlil setelah menghadiri rapat kerja bersama Komisi XII DPR RI, Rabu (13/11/2024).
Baca juga: Video Respons Bahlil soal Gelar Doktornya Ditangguhkan oleh UI: Yang Saya Pahami Bukan Ditangguhkan
Lebih lanjut, Bahlil mengaku saat ini ia masih menjalani proses revisi disertasi.
Karena itu, soal isu penangguhan gelarnya, Bahlil meminta media untuk bertanya langsung kepada pihak UI.
"Kalau kemarin disertasi saya, setelah disertasi kan ada perbaikan disertasi."
"Jadi setelah perbaikan disertasi, baru dinyatakan selesai. Selebihnya nanti tanya di UI aja ya," kata Bahlil.
Diketahui, pihak UI telah mengeluarkan surat pernyataan terkait penangguhan gelar doktor program S3 Bahlil, Selasa (12/11/2024).
Surat itu ditandatangani oleh Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UI, Yahya Cholil Staquf.
Lewat surat itu, UI mengatakan pihaknya akan menangguhkan kelulusan Bahlil.
Tak hanya itu, mengenai gelar dan kelulusan Bahlil lebih lanjut, akan diputuskan lewat sidang etik.