Namun, dirinya tidak terpilih.
Rekam jejak Nyoman sebenarnya cukup mentereng ketika dirinya menjadi saksi ahli saat KPK tengah menangani kasus korupsi penerbitan SKL BLBI yang menjerat mantan Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), Syafruddin Arsyad Temenggung pada tahun 2018 lalu.
Sementara, berdasarkan LHKPN KPK untuk periodik 2022, Nyoman tercatat memiliki harta kekayaan mencapai Rp 2,4 miliar.
4. Roby Arya Brata
Terakhir, ada nama Roby Arya Brata yang tidak terpilih sebagai pimpinan KPK periode 2019-2024.
Sama dengan Nyoman, Roby tidak meraih suara satupun dari 56 anggota Komisi III DPR yang hadir untuk voting pada 2019.
Pada periode 2014-2019, dia juga sempat maju seleksi pimpinan KPK tetapi gagal.
Roby juga pernah mengikuti seleksi Sekjen KPK untuk periode 2019-2023, tetapi tetap berujung tidak terpilih.
Baca juga: Selain Kasus Pemerasan, Polisi juga Dalami Dugaan Pidana Pencucian Uang Firli Bahuri
Kini, dirinya merupakan Asisten Deputi pada Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet.
Selain itu, Roby juga tercatat sebagai dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI).
Saat kini menjabat sebagai pejabat publik, Roby tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp 2,9 miliar untuk periodik 2022 berdasarkan LHKPN KPK yang dilaporkannya pada 24 Maret 2023 lalu.
Sebagian artikel telah tayang di Tribunenwswiki.com dengan judul "Profil 10 Calon Pimpinan KPK: Ada 2 PNS, 2 Dosen, 1 Jenderal Polisi, & 1 Hakim Koruptor Kelas Kakap"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribunnewswiki/Haera)
Artikel lain terkait Firli Bahuri Terjerat Kasus Korupsi