Padahal, kasus dugaan pelecehan seksual terjadi kepada DF pada Desember 2022, lalu Februari 2023 terhadap RZ.
RZ kemudian membuat laporan di Polda Metro Jaya pada 12 Januari 2024 dan DF memolisikan rektor pada 29 Januari 2024 di Bareskrim Polri.
Laporan diterima dengan nomor surat tanda penerimaan laporan: STTLP/B/193/I/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA dan LP/B/193/I/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA tertanggal 12 Januari 2024.
Untuk laporan di Bareskrim Polri teregister dengan nomor LP/B/36/I/2024/SPKT/Bareskrim Polri tertanggal 29 Januari 2024.
Amanda menuturkan, kasus tersebut baru dilaporkan ke polisi meski kejadian sudah satu tahun lebih lantaran adanya relasi kuasa.
"Jadi begini, kita kan terkadang memang suka bertanya-tanya, kenapa sih kejadiannya setahun yang lalu kok baru dilaporin sekarang. Sebenarnya ada beberapa tipe yang namanya perempuan, ini kan ada hubungannya relasi kuasa. Artinya dengan penguasa dan bawahan," ujar Amanda, saat dihubungi, Minggu (25/2/2024).
Alasan lainnya adalah karena rasa takut yang dialami korban sehingga baru membuat laporan pada tahun ini.
"Itu kan banyak pertimbangan, rasa ketakutan. Apalagi dia tahu loh yang namanya rektor itu, ya dia ber-uang, dia banyak koneksi. Kan di otak dia 'kalau aku lapor ini gimana? gua abis' begitu kan pemikiran dia. Takut. gitu. Rasa takut," kata dia.
"Nah terus tapi di situ dia, sejak kejadian itu, mbak RZ bilang 'mbak sejak kejadian itu, aku tuh kalau di panggil ke ruang rektor, aku enggak mau sendiri'. Sehingga itu kayaknya membuat si rektor itu mungkin lama-lama kesel juga, akhirnya, dia dimutasi. Gitu," lanjutnya.
Korban RZ, tambah Amanda, bahkan sempat merasakan perubahan psikis.
Atas hal tersebut, suaminya bertanya-tanya apa yang terjadi hingga RZ akhirnya berani bercerita kepada sang suami.
"Nah, terus kenapa akhirnya lapor? itu sejak dari kejadian Februari itu, 5 bulan kemudian, dia tuh ada perubahan. Psikisnya ada perubahan, sehingga suaminya itu bingung, gitu. 'kenapa sih kok aneh sih kamu?' gitu loh. Sampai mereka kadang sering ada perdebatan karena kelakuan aneh istrinya, kok beda," ucap Amanda.
"Sampai akhirnya, suaminya ngerasa ini ada yang aneh. Didesak, akhirnya cerita sama suaminya. Setelah cerita sama suaminya, suaminya langsung spontan 'lapor'. Jadi dari suami, dari keluarganya itu men-support. Akhirnya dia itu mempunyai kekuatan untuk membuat laporan. gitu ceritanya," sambungnya.
Amanda menuturkan, tak ada tekanan atau ancaman secara langsung kepada korban untuk tidak melaporkan kejadian tersebut.