News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sopir Fortuner Viral jadi Tersangka, DPR: Perlunya Tertibkan Pelat Palsu, Biar Tak Mentang-mentang

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/3/2024) - Ia merespons kasus sopir Fortuner viral usai marah-marah di tol Jakarta-Cikampek

Purnawirawan TNI itu menegaskan tak punya hubungan dengan pelaku PWGA.

"Kami tidak memiliki hubungan dan kami tidak kenal dengan warga sipil yang melakukan pelanggaran lalu lintas di Km 57 Tol Cikampek dengan menggunakan mobil Toyota Fortuner plat Dinas 84337-00 dan menjadi viral," imbuhnya.

Asep mengatakan nomor dinas kendaraan itu ia gunakan untuk mobil Pajero Sport, bukan Fortuner.

"Bukan Toyota Fortuner sebagaimana yang telah viral di video pemberitaan," ujar Asep.

Adapun Mobil Pajero itu ia gunakan untuk operasionalnya sehari-hari di Universitas Pertahanan Republik Indonesia sebagai Guru Besar sejak pensiun di tahun 2020.

Asep pun tak tahu-menahu soal kesamaan pelat nomor tersebut.

Karena, secara pribadi Asep tidak pernah memberikan, meminjamkan, ataupun mendelegasikan penggunaan nomor plat dinas tersebut kepada orang lain.

"Kami mohon agar pemberitaan di media saat ini untuk diluruskan karena beberapa media online memberitakan seolah-olah saya memiliki hubungan dengan warga sipil di video yang melakukan pelanggaran tersebut, sehingga kami secara pribadi sangat dirugikan dengan pemberitaan ini," tutur Asep.

Kapuspen TNI, Mayjen Nugraha Gumilar, juga membenarkan penagkapan tersebut karena laporan dari Asep yang merasa dirugikan atas pemalsuan ini.

"Pengemudi arogan yang menggunakan pelat dinas Mabes TNI ternyata pelat dinas palsu."

"Pemilik asli sudah lapor ke kepolisian karena merasa dirugikan," kata Nugraha, Selasa (16/4/2024).

Dia juga memastikan soal pengemudi mobil Fortuner yang mengaku memiliki kakak seorang Jenderal TNI merupakan tidak benar.

"Tidak benar (pernyataan pengemudi itu)," ujar Nugraha.

Kini proses penyelidikan yang dilakukan oleh Puspom TNI telah dihentikan.

Sebab, pelakunya merupakan masyarakat sipil.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Chaerul Umam/Abdi Ryanda Shakti)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini