3. Sistem hormonal
Merkuri memiliki kecenderungan untuk mengubah patofisiologi sepanjang sumbu hipotalamus-hipofisis-adrenal dan axis gonadal yang dapat mengganggu fungsi reproduksi dengan sirkulasi kadar hormon perangsang folikel (FSH), inhibin, estrogen, progesteron luteinizing hormone dan androgen.
Pada laki-laki, merkuri memiliki kemungkinan dapat berefek pada spermatogenesis, jumlah sperma epididimis dan berat testis.
Baca juga: Apa itu Merkuri? Kenali Bentuk-bentuk Merkuri dan Karakteristiknya
4. Keracunan
Efek klinis keracunan merkuri tergantung pada bentuk dan rute paparan.
Gangguan neurologis, sistem gastrointestinal dan ginjal sangat dominan mengalami efek toksik dan dipengaruhi pula rute paparan.
Rasa logam di mulut, diikuti oleh rasa haus, mual, muntah, diare, sakit perut dan anoreksia adalah gejala umum yang terjadi.
Garam yang mengandung merkuri bersifat korosif pada saluran pencernaan dan berakibat hematemesis, hematochezia, tenesmus, hipersalivasi, diare berdarah, kolitis,
dan nekrosis pada mukosa usus.
Baca juga: Daftar 139 Kosmetik Berbahaya Dijual Bebas di E-Commerce, Mengandung Merkuri
5. Gangguan pada sistem saraf
Bahaya lain dari merkuri yakni bisa mengganggu sistem saraf.
Paparan yang lama dan terus-menerus dapat menghasilkan akumulasi pada sistem saraf pusat serta mengakibatkan neurotoksisitas.
Efek yang paling mengganggu dari merkuri terhadap sistem saraf adalah intervensi pada produksi energi.
Hal ini karena merkuri merusak proses detoksifikasi seluler dan menyebabkan sel mati atau hidup dalam keadaan kekurangan gizi kronis.
Tanda neuropsikiatrik sebagai tanda paling umum dari keracunan merkuri anorganik di antaranya seperti sakit kepala, kelemahan, depresi, pusing, khawatir atau cemas, kelelahan dan iritabilitas.