TRIBUNNEWS.COM - Berikut penjelasan mengenai hukum memakan daging kurban bagi orang yang berkurban.
Saat perayaan Hari Raya Idul Adha identik dengan adanya penyembelihan hewan kurban.
Pada momen tersebut, sejumlah umat muslim berkurban hewan ternak mulai dari kambing hingga sapi.
Namun terdapat anggapan di masyarakat yang menyebutkan bahwa orang yang berkurban dan keluarganya tidak boleh makan daging kurbannya.
Lantas, apakah boleh orang yang berkurban memakan daging kurbannya?
Hukum Makan Daging Kurban Sendiri
Dikutip dari laman Kemenag Bali, para ulama membagi dua perincian hukum mengenai kebolehan makan daging kurban bagi orang yang berkurban itu sendiri.
1. Kurban Karena Sunnah
Jika kurban tersebut adalah kurban sunnah atau tathawwu’, maka para ulama sepakat mengenai kebolehan makan daging kurban bagi orang yang berkurban dan keluarganya.
Bahkan orang yang berkurban dianjurkan untuk makan sebagian daging kurbannya, karena Rasulullah Saw pernah makan daging kurbannya.
Rasulullah Saw ketika hari Idul Fitri tidak keluar dulu sebelum makan sesuatu.
Baca juga: 12 Tips Membuat Daging Kurban Empuk Tanpa Panci Presto, Cukup Pakai Bahan yang Ada di Dapur
Ketika Idul Adha tidak makan sesuatu hingga beliau kembali ke rumah. Saat kembali, beliau makan hati dari hewan kurbannya.
Sebagaimana yang Allah tegaskan dalam firman-Nya surat Al-Hajj ayat 36:
...
فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا فَكُلُوا۟ مِنْهَا وَأَطْعِمُوا۟ ٱلْقَانِعَ وَٱلْمُعْتَرَّ ۚ كَذَٰلِكَ سَخَّرْنَٰهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Maka makanlah sebagiannya dan berilah makan pada orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya (tidak meminta-minta) dan pada orang yang meminta-minta. Demikianlah kami tundukkan (unta-unta itu) untukmu agar kamu bersyukur”.
2. Kurban Karena Nadzar
Kurban karena nadzar termasuk kurban yang hukumnya wajib.
Oleh sebab itu, jika kurban tersebut adalah kurban nadzar, maka orang yang berkurban tidak boleh makan daging kurbannya.