Selanjutnya, Ridwan juga mengkritik Airlangga yang pada Pilpres 2024, justru mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Padahal, berdasarkan keputusan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar, Airlangga ditetapkan sebagai capres.
Dengan putusan yang dinilai sepihak ini, Ridwan mengatakan pada Juli 2023 lalu, sudah meminta agar Airlangga diberhentikan menjadi Ketua Umum Partai Golkar dan digelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
"Karena keputusan Munas, Airlangga calon presiden. Tetapi ujug-ujug berubah. Bukan saya menolak Gibran, tetapi harus melalui Munas."
"Inilah awal daripada Airlangga tidak melaksanakan apa dari paradigma baru Golkar," katanya.
Golkar Bakal Gelar Rapat Pleno Tunjuk Plt Ketum Golkar Pengganti Airlangga Lusa
Partai Golkar akan menggelar rapat pleno untuk menunjuk pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum, Selasa (13/8/2024).
Pelaksanaan rapat pleno Golkar digelar menyikapi mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatan ketua umum partai berlambang pohon beringin.
"Selasa rencananya (rapat pleno Golkar), paling lama Selasa," kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia kepada wartawan di rumah dinas Airlangga, Jalan Widya Chandra III, Jakarta, Minggu (11/8/2024).
Baca juga: Bahlil Akan Terpilih Jadi Ketum Golkar Gantikan Airlangga, AGK Plt, Kata Politikus Golkar Ini
Ia menjelaskan nantinya dalam rapat pleno akan menunjuk Plt Ketua Umum Golkar pengganti Airlangga Hartarto.
"Mekanismenya itu setelah seorang ketua mengundurkan diri, itu akan disampaikan di rapat pleno, nanti rapat pleno menerima surat pengunduran diri itu dan kemudian nanti baru dibahas, diputuskan siapa yang akan menjadi pelaksana tugas," katanya.
Kata Doli, pihaknya masih belum bisa membeberkan lebih lanjut siapa yang akan menjadi Plt Ketua Umum Golkar.
Dia mengatakan keputusan itu nantinya akan diketok dalam rapat pleno Golkar.
"Nanti kita bicarakan di rapat pleno," ucapnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Igman Ibrahim)
Artikel lainnya terkait Partai Golkar dan Dinamikanya