TRIBUNNEWS.COM - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani, sempat menyinggung terkait adanya penarikan utang pemerintah yang meningkat dalam pidatonya membuka masa sidang DPR RI tahun 2024-2025 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Hal itu disampaikannya sebelum Presiden Joko Widodo (Jokowi) membacakan Rancangan Undang-Undang (RUU) Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2025 beserta Nota Keuangan dan Dokumen Pendukungnya.
Puan mengatakan, utang pemerintah bertambah dikarenakan adanya penurunan penerimaan perpajakan.
Selain itu, ia menuturkan alasan lainnya, yakni dikarenakan APBN yang terkoreksi sangat dalam untuk memenuhi ruang fiskal serta kebutuhan rakyat.
“Penurunan penerimaan perpajakan dan kebutuhan belanja subsidi yang meningkat sangat besar sehingga pilihan pahit yang kita tempuh dengan penarikan utang yang sangat besar,” kata Puan dalam pidatonya, dilansir Kompas.com, Jumat.
Kemudian, Puan menyampaikan, situasi perekonomian di Indonesia kini sangat dipengaruhi oleh pasang surut yang terjadi di dunia.
Misalnya disebabkan oleh Pandemi Covid-19, ketegangan geopolitik yang meluas hingga timur tengah, gejolak ekonomi global, serta krisis pangan dunia.
Meskipun demikian, dalam pidatonya, Puan turut memberikan apresiasi pada perekonomian Indonesia yang tetap terjaga karena gotong royong semua pihak.
Mulai dari DPR RI, pemerintah pusat dan daerah, serta TNI-Polri, BUMN, swasta, UMKM, dan seluruh rakyat Indonesia.
“Perekonomian nasional berangsur pulih. Hal ini patut kita syukuri bersama karena banyak pengalaman negara lain belum berhasil pulih apalagi ekonomi kita tetap tumbuh setiap tahun,” pungkasnya.
Puan Minta Hilirisasi Tak Hanya Mineral Agar Ciptakan Ekonomi yang Berkualitas
Baca juga: Jokowi Pamer Investasi yang Masuk ke IKN Sudah Rp56,2 Triliun, di Luar Anggaran APBN
Ketua DPR Puan Maharani juga menyinggung soal hilirisasi yang seharusnya tidak terbatas pada mineral, tapi bisa di sektor pertanian, perikanan, perkebunan, dan lainnya.
Puan menerangkan, pembangunan nasional ke depan, memiliki sejumlah agenda strategis.
Sehingga, perlu mempersiapkan dan memperkuat Sumber Daya Manusia Indonesia yang siap menghadapi perkembangan zaman yang ditandai dengan kemajuan teknologi, persaingan global, ekonomi digital, ekonomi disruptif, generasi muda yang terus bertumbuh dengan karakternya.