"Sehingga, menurut saya, dia punya posisi tawar yang tidak mungkin dia negosiasikan," kata Refly, kepada Tribunnews, Jumat (30/8/2024).
Kedua, Refly menilai adanya perbedaan pandangan di internal PDIP. Ia menyebut, ada pihak yang pro dan kontra soal rencana partai banteng mengusung Anies.
Meskipun akhirnya, para kader harus tunduk pada keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Ketiga, Refly melihat adanya upaya cawe-cawe Istana untuk menjegal langkah Anies pada Pilkada 2024. Sehingga, partai apa pun yang hendak mengusung Anies akan mendapat tekanan dari pihak Istana.
Faktor keempat, yakni adanya kemungkinan Megawati berkonsolidasi dengan pemerintahan Prabowo Subianto mendatang.
Menurut Refly, Prabowo tidak akan mau berkonsolidasi dengan PDIP apabila ada sosok Anies di dalamnya. Anies dinilai akan menjadi pesaing kuat Prabowo pada Pilpres 2029 mendatang.
Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, memberikan catatannya setelah Pilpres dan pendaftaran Pilkada 2024. (Tangkapan layar dari YouTube Anies Baswedan)
Anies Ancang-ancang Bikin Ormas Baru
Absennya Anies pada Pilkada 2024 ini, dinilai akan menggerus elektabilitasnya pada Pilpres 2029 nanti. Anies berencana membuat partai politik (parpol) baru usai gagal melaju pada Pilkada 2024.
Rencana itu diungkapkan Anies dalam video yang diunggah kanal YouTube miliknya, Jumat (30/8/2024).
Dalam pernyataannya, Anies menegaskan enggan bergabung dengan parpol manapun. Ia memilih membuat parpol baru yang tak akan tersandera oleh kekuasaan.
"Bila untuk mengumpulkan semua semangat perubahan yang sekarang makin hari makin terasa besar, dan itu menjadi sebuah kekuatan, diperlukan menjadi gerakan, maka membangun ormas atau membangun partai baru mungkin itu jalan yang akan kami tempuh," ucap Anies.
Kendati demikian, Anies meminta semua pihak untuk bersabar.
Eks Mendikbud itu berharap, dalam waktu dekat bisa mengambil langkah penting untuk menciptakan Indonesia dengan demokrasi yang lebih sehat dan sistem politik yang mengedepankan gagasan.
"Jaga semangat. Kita semua ingin jaga demokrasi kita terus sehat," kata Anies Baswedan. (Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Dewi Agustina)