News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kunjungan Paus Fransiskus

Penerjemah yang Selalu di Sisi Paus Fransiskus Ternyata Pastor Markus Solo Asal Flores Timur

Penulis: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto Paus Fransiskus (kiri), pastor Markus Solo Kewuta SVD (tengah) bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo (kanan) di Istana Kepresidenan Jakarta pada 4 September 2024.

Pendidikan

Markus Solo Kewuta menghabiskan waktu mengenyam pendidikan dasar dan menengah di tanah kelahirannya Flores Timur.

Mula mula ia menamatkan pendidikan dasar di SDK Lewouran lalu melanjutkan pendidikan menengah ke SMPK Ile Bura Lewotobi dan SMAK Seminari San Dominggo Hokeng Flores Timur.

Selepas SMA, ia kemudian bergabung dengan Serikat Sabda Allah (SVD) dan masuk Novisiat Serikat missionaris tersebut di Nenuk, Timor pada 1988.

Tahun kedua Novisiat dilaluinya di Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Santo Paulus Ledalero, Maumere, Flores, sekaligus memulai tahun pertama kuliah Filsafat.

Setelah menyelesaikan dua tahun Filsafat di Sekolah Tinggi Santo Paulus Ledalero, tahun 1992 ia dikirim bersama seorang teman seangkatannya, Mariano Grace Da Silva (+ 6 Agustus 2014 di Ende, Flores) untuk meneruskan studi Teologi di Sekolah Tinggi Teologi Katolik Sankt Gabriel di Mödling, Wina, Austria.

Kolase foto Anggota Dewan Kepausan Dikasteri untuk Dialog Antar Umat Beragama di Takhta Suci Vatikan Pastor Markus Solo Kewuta, SVD (Tribunnews.com/Theresia Felisiani)

Ditahbiskan di Austria

Setelah menyelesaikan studi filsafat dan teologi di Sekolah Tinggi Teologi Katolik Sankt Gabriel di Mödling, Wina, Austria, Markus Solo Kewuta kemudian menjalankan Praktek pastoral (Diakon) selama 6 bulan di Paroki Pischelsdorf, Steiermark, Austria.

Ia kemudian ditahbiskan menjadi imam katolik di Rumah Misi SVD Sankt Gabriel, Wina, Austria pada 3 Mei 1997.

Pada tahun 1997 - 1998 Pastor Markus bekerja sebagai Pastor Pembantu di Paroki Santo Maximilian Bischofshofen, Salzburg, Austria.

Sesuai penempatan dan keputusan pimpinan Serikat SVD di Austria, ia menyelesaikan masa karya di Bischofshofen pada tahun 1999 dan memulai studi Doktoral di bagian Teologi Fundamental di Universitas Leopold Franzens di kota Innsbruck, Austria.

Selama menekuni studi, beliau tetap berkarya sebagai Pastor di Paroki Schwaz dan Paroki Sankt Jodok dan Schmirn di Propinsi Tirol.

Gelar Doktornya diraih pada tahun 2002 dengan predikat Summa cum Laude dengan thesis "Der ostflorinesische Gott und Gott Jesu Christi" - Die Suche nach theologisch-spirituellen Grundsätzen für den Dialog).

Paus Fransiskus (tengah, di kursi roda) disambut saat kedatangannya di Bandara Internasional Soekarno?Hatta di Jakarta pada 3 September 2024. - Paus Fransiskus tiba di Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim pada 3 September untuk perhentian pertama tur empat negara di Asia-Pasifik akan menjadi masa kepausan terlama yang dijalani Paus berusia 87 tahun itu, menurut seorang reporter AFP yang bepergian bersamanya. (Tiziana FABI/AFP) (AFP/TIZIANA FABI)

Tahun 2002 juga beliau memulai studi Bahasa Arab Klasik pada Dar Comboni Institute di atas pulau Zamalek, Kairo, Mesir, dan menyelesaikannya dengan gelar Licensiat pada tahun 2005 pada Institut Kepausan untuk Studi Bahasa Arab dan Islamologi (Pontifical Institute for Arabic and Islamic Studies, PISAI) di Roma, Italia.

Setelah menyelesaikan studi di Roma, Pastor Markus kembali berbakti di kota Wina, Austria, dan mendapat kepercayaan dari Kardinal Christoph Schönborn untuk memajukan dialog antara umat Katolik dan umat Islam di kota Wina, sekaligus menjadi Pastor Pembantu di Paroki SVD di Alxingergasse di Distrik X kota Wina.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini