Pangkoarmada II Laksda TNI Ariantyo Condrowibowo menjelaskan jajarannya mendapatkan informasi interlijen dari BNN dan BAIS terkait adanya peredaran narkoba tersebut.
Dari data intelijen tersebut, jajarannya kemudian melaksanakan pencegahan dengan melakukan pemeriksaan terhadap penumpang-penumpang dari Sebatik menuju Nunukan, dan kemudian menuju ke Tarakan.
Dalam pemeriksaan tersebut, kata dia, pihaknya mengamankan kurir berinisial T.
Baca juga: Batal Beli Sabu Seharga Rp500 Ribu, Seorang Calon Pembeli di Jakbar Dianiaya Ayah dan Anak
Sebelum diamankan, T sempat kabur dan menceburkan diri ke laut namun berhasil diamankan oleh jajarannya.
"Kemudian dari pemeriksaan yang bersangkutan ditemukan ada dua bungkus. Satu bungkus besar (sabu) 500 sekian gram, dan kemudian satu bungkus yang terdiri dari bungkus-bungkus kecil (sabu) yang total beratnya juga sekitar 500 sekian gram," kata dia.
"Sehingga totalnya ada 1.065 gram atau 1 kilo 65 gram. Ini adalah hasil tangkapan tangkap tangan yang kemudian akan kita kembangkan jaringan-jaringannya, mungkin yang bisa kita lacak bersama dengan BIN, BNN, maupun BAIS juga," sambung dia.
Ia mengatakan jajarannya sendiri hampir setiap pekan menangkap kurir-kurir narkoba jenis sabu.
Akan tetapi, kata dia, jumlahnya hanya berkisar dalam hitungan gram.
"Ini harapannya kita bisa mengembangkan ke depan untuk bisa lebih intens lagi melaksanakan penangkalan terhadap penyelundupan. Kalau di tempat kami ini, terutama di Sebatik jalan tikusnya banyak, sungainya banyak, dan banyak juga transportasi masyarakat menggunakan speedboat," kata dia.
"Sehingga tidak mudah kalau tidak ada data intelijen yang valid untuk kemudian kita melaksanakan penangkapan," sambung dia.
Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol I Wayan Sugiri menjelaskan dengan digagalkannya penyelundupan narkoba oleh jajaran Koarmada RI TNI AL tersebut, maka terdapat 165.500 jiwa berhasil diselamatkan dari bahaya peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba.
"Pak Panglima dan jajaran sudah berhasil menyelamatkan 165.500 orang, itu nilai tertingginya Pak," kata dia.
Setelah konferensi pers tersebut, jajaran jajaran Koarmada RI beserta Deputi BNN kemudian secara simbolik memusnahkan barang haram tersebut.
Mereka satu per satu memasukan paket narkoba tersebut ke dalam mesin incinerator BNN yang sudah disiapkan di lapangan Mako Koarmada RI Jakarta Pusat.