News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hadiri Temu Bisnis P3DN VIII, Kementan Paparkan Dua Pendekatan Pemasaran Sektor Pertanian

Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menghadiri ajang Temu Bisnis Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) VIII yang digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pertanian melalui UPLAND Project ikut memeriahkan ajang Temu Bisnis Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) VIII yang digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang. 

Acara tersebut mempertemukan kelompok tani dengan pembeli secara langsung, memfasilitasi proses jual beli produk UPLAND secara efisien.

Project Manajer UPLAND Project Muhammad Ikhwan mengatakan, UPLAND Project terus berinovasi dalam memasarkan produk pertaniannya dengan memperkenalkan dua pendekatan pemasaran, yakni secara konvensional dan digital. 

Langkah ini diambil untuk meningkatkan akses pasar bagi produk-produk hortikultura unggulan yang dihasilkan oleh para petani binaan UPLAND Project.

Strategi pemasaran ganda ini bertujuan untuk menjangkau konsumen yang lebih luas, baik melalui jalur tradisional maupun modern. 

"Kami memasarkan produk-produk pertanian melalui cara konvensional, seperti penjualan langsung di pasar dan pameran, sekaligus memanfaatkan platform digital untuk menjangkau konsumen yang lebih luas," ujar Ikhwan dalam keterangannya, Kamis (26/9/2024).

Dalam pemasaran konvensional, produk-produk hortikultura seperti bawang merah, kentang, serta berbagai olahan makanan dipromosikan melalui acara-acara seperti Temu Bisnis P3DN dan pameran produk lokal.

Selain itu, UPLAND Project juga memfasilitasi interaksi langsung antara petani dan konsumen, memastikan produk sampai ke tangan pembeli tanpa melalui banyak perantara.

Di sisi lain, Ikhwan mengatakan pihaknya Project juga memanfaatkan teknologi digital dengan melibatkan platform e-commerce dan media sosial untuk memperluas pasar. 

Semua produk UPLAND Project dimasukkan dalam e-katalog agar mempermudah para calon pembeli. 

"Kami telah bekerja sama dengan beberapa platform digital untuk memasarkan produk pertanian langsung dari petani ke konsumen. Ini memberi kesempatan kepada petani untuk mengembangkan usaha mereka dan mendapatkan nilai tambah dari hasil panen," tambahnya.

Melalui pemasaran digital, UPLAND Project tidak hanya meningkatkan visibilitas produk, tetapi juga mempercepat proses jual beli dengan sistem yang lebih transparan dan efisien. 

"Langkah ini diharapkan dapat membantu para petani meningkatkan pendapatan mereka serta menjangkau lebih banyak pelanggan, baik di dalam negeri maupun luar negeri," kata dia.

"Kami berkomitmen untuk memberdayakan petani, membantu mereka memasarkan produk secara lebih luas, dan mendorong pertanian Indonesia menjadi lebih maju, modern, dan kompetitif di pasar global," jelasnya.

Pada kesempatan terpisah, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) UPLAND Project, Risda Sinaga, mengungkapkan bahwa acara ini menjadi momentum penting untuk memperkenalkan produk-produk unggulan pertanian yang dihasilkan oleh UPLAND Project. 

Berbagai produk dari hulu hingga hilir, mulai dari bawang merah, kentang, hingga produk olahan makanan hasil pertanian hadir dalam acara tersebut. 

"Semuanya adalah produk yang dihasilkan langsung dari para petani di bawah naungan Project UPLAND," ujar Risda.

Risda menyampaikan bahwa acara ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para petani untuk menjual produknya langsung kepada konsumen tanpa perantara.

“Kami berharap produk-produk ini bisa langsung dibeli oleh konsumen, langsung dari tangan petani. Kami di UPLAND Project fokus menguatkan kelompok tani agar mereka bisa mandiri dan mendapatkan nilai tambah dari produk yang mereka hasilkan,” jelasnya.

Risda juga menegaskan pentingnya keberadaan korporasi petani dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani. 

Dia berharap kelompok tani nantinya bisa bergabung dalam korporasi petani yang mandiri, memberikan manfaat bagi anggotanya, serta memiliki kemampuan untuk menjual dan memasarkan produk mereka sendiri. 

Baca juga: Pakar Teknik Pertanian dan Biosistem UGM Beri Penilaian Program 1 Juta Hektare Sawah di Merauke

"Dengan begitu, nilai tambah dari produk-produk ini dapat dinikmati oleh petani secara langsung, meningkatkan kesejahteraan mereka,” pungkas Risda.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini