News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kabinet Prabowo Gibran

Otto Hasibuan Dilarang Istri Masuk Kabinet, Hotman Paris Tegas Jadi Pengacara Lebih Makmur! 

Penulis: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto Otto Hasibuan dan Hotman Paris. Kisah dua pengacara kondang tanah air, Otto Hasibuan sempat dilarang istri masuk Kabinet Merah Putih Prabowo, Hotman Paris pilih jadi pengacara, uangnya lebih banyak.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengulik kisah dua pengacara kondang tanah air saat ditawari gabung ke Kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo-Gibran.

Otto Hasibuan ngaku sempat galau menerima tawaran gabung kabinet Prabowo-Gibran karena dilarang istri.

Akhirnya Otto Hasibuan pun mantap menerima pinangan Prabowo jadi wakil menteri (wamen).

Berbeda dengan Otto Hasibuan, Hotman Paris tegas menolak alasannya karena gaji menteri kecil.

Terang-terangan Hotman Paris menyebut pundi-pundi uangnya cepat terisi jika tetap jadi pengacara.

Jika jadi menteri hanya digaji Rp 100 juta, Hotman Paris klaim untuk satu kasus dirinya bisa kantongi Rp 5 miliar

 

Otto Hasibuan Sempat Dilarang Istri Masuk Kabinet Prabowo

Advokat kondang Otto Hasibuan resmi dilantik menjadi Wakil Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Permasyarakatan Presiden RI, Prabowo Subianto.

Dalam pidato perdananya di Kantor Kemenkumham, Otto Hasibuan sempat bercerita tentang pengalamannya sudah mengikuti Prabowo Subianto sudah puluhan tahun.

"Istri saya mengatakan, kenapa kamu mau terus bekerja sama Pak Prabowo? Saya katakan, saya terkesan dengan beberapa ucapan dia dan pernyataan dia yang selalu bicara pada saya tentang bagaimana orang-orang lebih lemah, fakir miskin, penegakan hukum, membela orang lemah, saya tertarik sekali," kata Otto di kantornya, Senin (21/10/2024).

Namun, rasa bangganya terhadap Prabowo membuat sang istri sempat mengancamnya agar menolak jika memang ditawarkan menjadi menteri kabinet.

Baca juga: Semobil Sambangi Hambalang, Otto Hasibuan, Bima Arya dan Ni Luh Puspa Tebar Senyuman

"Tapi istri saya bilang, boleh dukung dia, tapi jangan sekali-sekali mau kalau diajak jadi menteri ya. Ini saya enggak bohong, istri saya ada di sini, dia ancam terus saya," ucapnya.

"Enggak boleh katanya, kenapa? Saya bilang. Enggak, saya tahu kamu, katanya. Bukan dunia mu lagi itu mungkin, katanya. Jadi kamu sudah terlalu lama di organisasi, pengacara, saya tahu mungkin sudah di comfort zone, jadi susah, katanya," sambungnya.

 

Jalan Tuhan

Kendati demikian, Otto mengatakan dirinya menerima pinangan Prabowo untuk bergabung di Kabinet Merah Putih dengan alasan karena diberi jalan Tuhan.

Apalagi ketika dia mengetahui akan menjadi wakil dari Yusril Ihza Mahendra dalam di Kementerian Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Permasyarakatan.

"Saya katakan, mungkin saya siap diperintah, mungkin jalan Tuhan, saya akan coba, apapun sulitnya. Tapi saya ingin percaya, mudah-mudahan saya bisa berbakti pada negara ini," ungkapnya.

Untuk itu, Otto meminta kepada seluruh stafnya agar bisa membantunya dalam mengemban tugas yang berat nantinya.

"Karena waktu ditanya, saya mau jadi wakil Menteri Koordinator. Terus saya tanya, saya tidak bilang iya. Tapi siapa Menteri Koordinator saya? Dia (Prabowo) senyum, dia bilang Pak Yusril. Ya sudah saya terima Pak. Tapi kalau tidak, kan berat juga kita bekerja sama ya karena saya nggak terbiasa," tuturnya.

 

Profil Mertua Jessica Mila, Otto Hasibuan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Inilah profil serta sepak terjang Otto Hasibuan, pengacara kondang ini masuk dalam Kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran).

Diketahui dirinya merupakan mertua aktris Jessica Mila.

Mengutip Peradi.or.id, Otto masuk dalam Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi).

Dirinya duduk dalam jabatan Ketua Umum Peradi masa jabatan 2020-2025. 

Otto dikenal sebagai pengacara Jessica Kumala Wongso dalam kasus Pembunuhan Wayan Mirna Salihin.

Dirinya juga menjadi pengacara Setya Novanto dalam kasus korupsi e-KTP.

Diketahui pria kelahiran Pematangsiantar, Sumatera Utara, 5 Mei 1955 kini berusia umur 69.

Pengacara kondang Otto Hasibuan bersama Jessica Kumala Wongso mendatangi Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (9/10/2024). (Tribunnews.com/Rahmat W. Nugraha)

Mengutip Wikipedia, ia memiliki firma hukum sendiri bernama Otto Hasibuan & Associates, yang memberikan penghasilan dari kasus-kasus yang ditangani oleh firma tersebut.

Ia juga dikenal sebagai dosen di beberapa perguruan tinggi ternama, seperti Universitas Pelita Harapan, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Jayabaya, di mana ia bahkan dianugerahi gelar profesor kehormatan pada Oktober 2014. 

Selain itu, ia memiliki bisnis golf yang diberi nama Ottolima, yang berlokasi strategis di Jalan Asia Afrika, Jakarta Selatan.

 

Masalah Gaji, Hotman Paris Enggan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Meski sudah 25 tahun menjadi pengacara Prabowo Subianto, pengacara Hotman Paris Hutapea menegaskan tak mau masuk ke dalam pemerintahan.

Ia kembali mengungkap alasannya enggan masuk kabinet pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Hotman Paris pun mengungkap salah satu alasannya.

Dirinya menilai jika nanti menjadi menteri, pendapatannya akan sangat jauh dibanding profesinya kini sebagai salah satu pengacara paling disegani di Indonesia.

"Kalau gua jadi menteri, berapa sih gajinya? Paling tinggi Rp100 juta," ujarnya di Kopi Gemoy, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (19/10/2024).

"Gua satu kasus bisa Rp5 M. Kalau 10 kasus Rp50 M," imbuh Hotman Paris.

 

Hotman Paris Tetap Bantu Prabowo Melalui Hotman 911

Hotman Paris mengatakan, dirinya sudah rutin bertemu dengan Ketua Harian DPP Partai Gerinda, Sufmi Dasco Ahmad.

Hal itu terjadi kala menjelang pemanggilan kandidat menteri-wakil menteri Prabowo.

Dalam beberapa kali pertemuannya tersebut, Hotman Paris menyampaikan kepada Dasco bahwa dirinya lebih senang membantu presiden dengan caranya sendiri.

Yakni dengan memberikan bantuan hukum gratis kepada masyarakat lewat Hotman 911.

"Saya akan khusus membantu presiden untuk pengais-pengais keadilan seperti ini," kata Hotman Paris.

"Mereka akan kasih perhatian khusus. Kebetulan saya pengacaranya Prabowo 25 tahun," tuturnya.

"Dan mereka tahu saya sebagai pengacara sangat makmur, duitnya banyak banget," ucap Hotman Paris.

"Jadi enggak mungkin saya tinggalkan itu," celetuknya.

Kolase foto pengacara Hotman Paris.  (Kolase Tribunnews/istimewa)

Sementara itu, terkait kandidat menteri-wakil menteri yang sudah dipanggil Prabowo, Hotman Paris mengaku belum bisa banyak berkomentar.

Namun ia melihat puluhan tokoh yang dipanggil Prabowo tersebut cukup sesuai dengan latar belakangnya masing-masing.

"Jadi kalau kandidat sekarang, ya kita belum bisa komen."

"Tapi cukup sesuai dengan background masing-masing, cukup sesuai," ucap Hotman Paris. 

 

Mengapa Hotman Paris Tidak Dipanggil Prabowo?

Pada April 2024 lalu beredar di media sosial nama-nama tokoh yang akan menjadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran.

Salah satunya, Hotman Paris yang kala itu disebut bakal menjadi Wakil Menteri Hukum dan HAM atau Wamenkumham.

Namun dengan tegas Hotman Paris menolak menjadi menteri Prabowo-Gibran.

Hal itu disampaikan oleh Hotman Paris melalui postingannya di Instagram saat itu.

Dalam pernyataannya, Hotman mengaku lebih nyaman menjadi pengacara dibanding mengemban tugas jabatan negara.

"Susah, gaya hidup saya tidak cocok jadi menteri. Jadi saya sudah bilang nggak cocok,” kata Hotman.

Baca juga: Mengenal Sosok Fotografer Wapres Gibran yang Ternyata Pedagang Soto di Sukoharjo Jateng

Kondisi itu dikarenakan pendapat yang didapat sebagai pengacara lebih besar dibanding menjadi seorang menteri.

Hotman membocorkan bahwa dirinya bisa mendapat upah ratusan juta rupiah hanya dengan satu klien.

Sementara menjadi menteri, Hotman mengatakan hanya mendapat gaji 100 juta.

Sang pengacara kondang menyentil seorang menteri akan bisa mendapat gaji banyak jika mencuri.

“Income saya sebagai pengacara jauh lebih besar dari seorang menteri kecuali saya mencuri. Bayangkan dari satu klien saja bisa ratusan juta, Menteri kan paling 100 juta gajinya. Gue dari 10 konglomerat bisa dapat miliaran tiap bulan,” ungkap Hotman. (tribun jatim.com/Tribunnews.com)

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini