Mendengar pernyataan itu Jaksa pun heran kenapa uang sebanyak itu bukannya disimpan di bank tapi malah disimpan di rumah.
"Kenapa tidak disimpan di bank? itu kan jumlahnya banyak?" tanya Jaksa.
"Soalmya kan USD cash jadi saya taruh di brankas masih muat Yang Mulia," kata Harvey
"iya, kenapa enggak disimpan di bank?" ucap Jaksa.
"Kalau di bank nanti terkait-kait dengan saya, sedangkan itu kan dana bukan punya saya," jawab Harvey Moeis.
Harvey juga menjelaskan para petinggi smelter tidak keberatan uang-uang tersebut disimpan di brankas pribadinya.
Selain itu, pihak smelter kata Harvey juga tidak pernah menanyakan dimana dana pengamanan berdalih CSR itu disimpan usai diberikan.
"Tidak ada permintaan seperti itu," kata Harvey.
"Dan mereka mau saja ya?" tanya Jaksa.
Para petinggi perusahaan swasta kata dia telah bersepakat untuk menyisihkan uang dari hasil kerja sama penyewaan smelter dengan PT Timah untuk keperluan CSR.
Akan tetapi setoran dana itu sempat tersendat lantaran PT Timah telat membayarkan biaya sewa kepada para petinggi smelter.
"Mereka ketika memang ada dana lebih yang bisa dicadangkan untuk ikut partisipasi, semuanya ikut berpartisipasi tapi pada penerapannya pada faktanya, yang saya dapatkan adalah PT Timah bayarnya telat bisa sampai 6 bulan, harga turun terus sampai 2.500 setelah itu Covid. Jadi mimpi yang kita targetkan tidak bisa tercapai," ujar Harvey Moies.
Pertanyaan Jaksa tak berhenti di situ, kemudian penuntut umum pun bertanya soal penggunaan dana CSR itu oleh Harvey Moeis.
Kemudian pernyataan mengejutkan keluar dari suami artis Sandra Dewi tersebut.