News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ipda Rudy Soik dan Kasusnya

Wawancara Eksklusif: Rudy Soik Beberkan Duduk Perkara Kasus yang Menjeratnya, Termasuk Mafia BBM

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ipda Rudy Soik blak-blakan menyampaikan duduk perkara yang dialaminya dalam wawancara eksklusif dengan Tribunnews.

Lalu saya menunggu, dan anggota ini bergerak. Dia membawa 11 anggota itu bergerak ke sana. Pak Kasat juga sampaikan tunggu beliau akan datang. Karena saya menunggu cukup lumayan sekitar 15 sampai berapa menit gitu. Tunggu kedatangan anggota balik dan Kasat datang, saya duduk di resepsionis itu. Saya lihat junior saya ada buat story gitu. Jadi saya bilang. 'eh abang lagi makan di Masterpiece dekat Polda itu. Dekat Polda. Dekat saja jalan kaki. Oh dan siap bang. Ini abang ada makan. Nanti kalau apa gabung.  

Jadi karena mereka ini akrab sama saya. Dua junior saya ini kan satu baru habis perwira. Junior saya pas.  Setelah saya menunggu-menunggu karena mereka oke., saya suruh karyawan di situ siapkan restoran di lantai duanya. Tapi itu disampaikan belum bisa.

Karena AC-nya masih apa lah, diperbaiki atau apa lah kira-kira. Kemudian. Dibilang kalau pak mau di VIP. Jadi sudah di VIP. Nah di VIP itu kan dia punya meja makan itu panjang dan ada dia punya TV layar yang musik gitu. Jadi sudah. Setelah itu. Kami masuk. Saya pesan nasi goreng untuk makan. Saya pesan. Saya pesan pakai nama Polres Kupang Kota. Saya pesannya pakai nama Polres Kupang Kota. Dicatat dalam nota pesanan Polres Kupang Kota.

Saya, dua junior itu sudah masuk di VIP.  Karena mereka bilang 'Kita tidak bisa lama. Karena mau antar anak les jadi tidak bisa lama., bang. Kita tidak bisa lama. Kita makan habis itu. Makan aja cepat aja.'

Jadi berapa menit kemudian Pak Kasat Serse datang, bersama anggota. Lalu Pak Kasat Serse masuk. Dia muter. Dia jalan muter lagi. Dia masuk, di meja ujung itu, dia mungkin apa dia ambil minuman, dia buka, dia minum. Pokoknya ada minuman di situ.

Dia bilang Rud, pesan nasi goreng. Jadi sudah. Pas pesan, anggota, ada berapa datang gitu. Saya pikir mau gabung sama kita. Ya sudah. Saya pikir sudah. Tapi yang datang itu teman-teman dari, ada satu orang, yang. senior, teman. Dengan saya, baik juga. dengan saya. Hubungan baik. Senior saya pas dari SIP.

Saya perasaannya enggak enak. Jadi saya keluar. Saya lalu tanya anggota, kenapa kalian enggak masuk. 11 anggota ini. di parkiran motor. Saya tanya kenapa kalian enggak masuk? Disuruh pulang, enggak boleh masuk oleh oknum, yang merupakan teman Ahmad Ansar ini suruh pulang.

Jadi langsung saya WA anggota itu, kenapa kamu ini? Dia bilang saya waktu itu saya sampaikan mereka berkerumun di situ. Lalu saya karena provos mau datang maka saya suruh pulang.

Padahal. waktu itu enggak ada provos. Provos yang berpakaian dinas itu enggak ada itu.

Atas situasi itu tanggal 25 Juni setelah saya memimpin mau pergerakan itu. Jadi saya lapor Pak Kapolres ada kejadian ini. Lalu beliau sampaikan ini. Saya keep ya pernyataan beliau. Saya keep. Saya enggak usah omong. Jadi beliau menyatakan bla bla bla begitu.

Tapi karena beliau tidak ada perintah suruh menghentikan prosesnya jadi kan kita terus berlanjut. Tanggal 26, saya pastikan. Memang betul. Dia main minyak. Dia cara membeli minyaknya. seperti apa, dia terkoneksi dengan siapa-siapa. Itu pada klop. saya mendapatkan data dia punya kontribusi ke aggota saya yang saya pimpin itu.

 Bawahan Bang Rudy?

Yang saya pimpin. Ada aliran dana ke situ.

Tapi dia bukan yang boncengin abang tadi kan?

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini