Kemudian, pada 2004, JK dirangkul oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi calon wakil presiden mewakilinya di kontestasi Pemilu 2004 dan berhasil terpilih.
SBY dilantik sebagai Presiden Indonesia ke-6 sedangkan JK dilantik sebagai Wakil Presiden Indonesia yang ke-10.
Dalam pemilu selanjutnya, JK maju sebagai kandidat calon presiden, didampingi oleh Wiranto sebagai calon wakil presiden, tapi keduanya kalah dari Pasangan SBY-Boediono.
Lalu, dalam kontestasi Pemilu 2014, nama JK muncul kembali bersama Jokowi yang saat itu diusung sebagai calon presiden oleh PDIP.
Jokowi-JK pun berhasil terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia.
Bersama Jokowi, JK tercatat terpilih sebagai Wakil Presiden untuk kedua kalinya.
Riwayat Jabatan
- Anggota DPRD Sulawesi Selatan dari Partai Golkar (1967 – 1968)
- Direktur Utama Grup Usaha PT. Hadji Kalla (1968 – 2001)
- Komisaris Utama Bukaka Teknik Utama (1988 – 2001)
- Direktur Utama Bumi Karsa (1995 – 2001)
- Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia (1999 – 2000)
- Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (2001 – 2004)
- Ketua Umum Partai Golongan Karya (2004 – 2009)
- Wakil Presiden Republik Indonesia (2004 – 2009)
- Wakil Presiden Republik Indonesia (2014 – 2019)
- Ketua Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda) Sulawesi Selatan (1985 – 1997)
- Ketua Dewan Pertimbangan KADIN Indonesia (1997 – 2002)
- Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Sulawesi Selatan (1985 – 1995)
- Wakil Ketua ISEI Pusat (1987 – 2000), Dewan Penasihat ISEI Pusat (2000 – sekarang).
- Ketua Yayasan Pendidikan Hadji Kalla yang membawahi TK, SD, SMP, SMA Athirah
- Ketua Yayasan Pendidikan Al-Ghazali, Universitas Islam Makassar
- Ketua Umum PMI yang ke-12 sejak 22 Desember 2009 sampai sekarang
- Ketua Dewan Penyantun (Trustee) di berbagai universitas
- Ketua Dewan Pembina Yayasan Wakaf Paramadina
- Ketua Ikatan Keluarga Alumni UNHAS
- Mustasyar Nahdlatul Ulama Wilayah Sulawesi Selatan
- Ketua Persatuan Sepak Bola Makassar (PSM) selama 10 tahun (1980 – 1990)
Penghargaan
- Bintang Republik Indonesia Adipura (2004)
- Bintang Mahaputra Adipurna (2004)
- Doktor Honoris Causa dari Universitas Malaya, Malaysia (2007)
- Doktor Honoris Causa dari Universitas Soka, Jepang (2007)
- Commander de I’Order de Leopold dari Kerajaan Belgia (2009)
- Doktor Honoris Causa dari Universitas Pendidikan Indonesia (2011)
- Doktor Honoris Causa dari Universitas Hasanuddin, Makassar (2011)
- Doktor Honoris Causa dari Universitas Brawijaya, Malang (2011)
- Doktor Honoris Causa dari Universitas Indonesia, Depok (2013)
(Tribunnews.com/Rifqah/Fahdi Fahlevi) (TribunnewsWiki/Widi)