Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – StarLedger meluncurkan Non-Fungible Token (NFT) 5.000 bintang yang mewakili bintang galaksi Bimasakti di blockchain Metis Andromeda.
Dikutip dari finance.yahoo.com, Jumat (11/2/2022) masing-masing dari 5.000 NFT bintang memiliki status Legendaris, Ultra Langka, Langka, Terkemuka dan Standar. Selain itu, peringkat kelangkaan bintang ini berdasarkan ciri-ciri seperti ukuran, popularitas, rasi bintang, warna, jarak, lokasi dan lainnya.
Baca juga: ASIX Token NFT yang Dirilis Anang Hermansyah Dilarang Untuk Jual Beli, Ternyata Ini Penyebabnya
Semua 5.000 bintang ini dapat dilihat di metaverse StarLedger dan anggota dapat menggunakan kripto untuk membeli atau menjual bintang untuk mengumpulkan koleksi mereka.
StarLedger merupakan pemenang NFT hackathon Metis pada Januari, dan dengan cepat menjadi populer di komunitas kripto dan NFT. Metis adalah platform Rollup Layer 2 Ethereum, tempat StarLedger menambahkan inovasi dan kreativitas lebih lanjut dengan proyek NFT mereka.
Baca juga: Pengembang Game Farmville Juga Akan Luncurkan Game Berbasis NFT Tahun Ini
NFT StarLedger yang dirilis pertama kali untuk publik terjual habis dalam waktu kurang dari satu menit, setelah periode prapenjualan terbatas. StarLedger akan merilis 100-500 bintang dari 2-4 rasi bintang di Galaksi Bimasakti setiap minggu. Pada rilis pertama ini termasuk bintang-bintang dari rasi bintang Andromeda, Libra, Scorpio dan Taurus.
Pencipta StarLedger, Chris Tate yang berprofesi sebagai seorang insinyur perangkat lunak utama dengan pengalaman 25 tahun di industri ini, bergabung dengan istrinya Crystal Tate seorang insinyur perangkat lunak frontend, dan keponakannya Korie Chaney, pengembang game pemula. Tim StarLedger juga telah menambahkan seniman 3D, ilmuwan data dan desainer untuk menunjang kerja tim dan peluncuran NFT-nya.
Baca juga: Ibadah Haji Masuk Metaverse, MUI: Bisa Mudahkan Calon Jemaah
Chris Tate menyebutkan tujuan NFT StarLedger adalah untuk membangun gambaran digital galaksi Bimasakti seakurat mungkin.
"Galaksi Bima Sakti adalah rumah bagi miliaran bintang. Bintang-bintang ini adalah bagian dari sejarah kita. Mereka telah membimbing kita, mengilhami kita dan terus menyatukan kita dalam kekaguman akan keindahan dan misteri mereka. Tujuan kami adalah membangun representasi digital 1:1 dari galaksi kita seakurat mungkin, dan menemukan cara baru untuk mengalami ruang dalam metaverse 3D yang imersif," kata Chris Tate.
StarLedger memiliki rencana masa depan untuk merilis versi VR dan AR dari platform StarLedger dan mengembangkan ekosistem, utilitas, dan komunitasnya.
Penjualan publik berikutnya akan dimulai pada 15 Februari 2022.