Dua penyidik Tipikor yang terlihat keluar masuk juga tak mau memberikan konfirmasi. Rata-rata jawaban mereka berkelit dan mengalihkan pembicaraan. Sementara petugas piket juga melarang wartawan masuk ke ruang penyidik tempat Ridwan, dengan dalih takut dimarahi atasan.
Nyaris Keseleo
Kamis dini hari pukul 03.00, Ridwan keluar dari pintu depan gedung Ditreskrimsus. Ia jalan tergesa-gesa hingga sampai berlari kencang masuk ke mobil Rush hitam BK 1576 NR yang didalamnya sudah ada Ferry beserta sopir Hutasoit.
Lelaki bertubuh tambun itu berlari karena wartawan memanggilnya saat akan coba diminta konfirmasi. Ia terlihat langsung membuka pintu mobil dan masuk ke dalam. Saking terburunya, kaki Ridwan nyaris keseleo saat hendak masuk ke mobil.
Begitu pintu ditutup Ridwan, mobil dinas yang dikemudikan Hutasoit langsung tancap gas meninggalkan wartawan yang coba meminta penjelasannya.
Sekitar 10 menit kemudian, satu persatu penyidik juga menyusul keluar Mapolda Sumut. Ada penyidik yang berpura-pura menonton tayangan bola di ruang tengah gedung Ditreskrimsus.
Saat wartawan masuk mendekatinya, penyidik itu seolah berteleponan sembari berjalan keluar pintu gedung. Seketika, mobil sang penyidik tancap gas keluar Mapolda Sumut.
Sebelumnya, Sadono mengatakan Ridwan Panjaitan dijemput anggotanya dari depan Kantor Gubernur Sumut..
"Statusnya ini masih sebagai saksi. Tapi, karena dipanggil dua kali tidak hadir, ya kita jemput. Mungkin nggak punya transportasi dia," kata Sadono diikuti tawa kecil saat diwawancarai di depan Gedung Ditreskrimsus Polda Sumut, Rabu malam.
Saat itu, Sadono mengatakan penyidik juga memeriksa seorang saksi lain, selain Ridwan. Namun, ketika itu Sadono menyebut orang itu dari auditor.
"Ada, ada auditor yang sedang kita periksa di dalam," katanya saat ditanya auditor dari lembaga/instansi mana yang diperiksa dimaksud.