Megawati bungkam ketika ditanya hasil pertemuan tersebut. Ia langsung menuju mobil bersama Puan, putrinya. Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo mengatakan sebagian besar pengurus DPD Jawa Timur hadir dalam pertemuan tersebut.
"Semua pengurus datang kecuali sakit. Ada 98 persen. Semua cabang disuruh bicara apa yang dihadapi kondisi riil di masing-masing cabang, evaluasi pilkada di tingkat II, bagaimana kondisi internal di tingkat cabang maupun I, bagaimana masukan-masukan persiapan di Pilkada gubernur termasuk pilpres," ungkap Tjahjo.
Tjahjo mengatakan semua pengurus saling bicara dan mengoreksi. Dalam pertemuan terungkap siapa anggota DPD belum optimal, serta anggota DPR yang tidak mau turun ke daerah pemilihan, mengunjungi massa. "Intinya, ini masalah evaluasi kami bersama. Kritik saran bagian dari dialektika untuk wujudkan kebersamaan soliditas partai," imbuhnya.
Mengenai kisruh DPD Jatim, Tjahjo mengatakan tidak ada mosi tidak percaya. Ketiga pengurus yakni Sirmadji, Kusnadi dan Suhandoyo tersebut juga tidak dicopot dari jabatannya. DPD Jatim juga tidak dibekukan.
"Semua kan membuka di depan ibu. Intinya tidka ada dendam pribadi. Semua hanya koreksi teman untuk lebih turun kebawah. Termasuk anggota DPR tadi disinggung termasuk DPRD," katanya.
Megawati juga memberikan imbauan kepada kader PDI P Jatim. "Ibu menghimbau bahwa dengan kemenangan di 18 pilkada perintah ibu disisa pilkada harus semakin solid," katanya.
Termasuk, perangkat pemilu yakni saksi TPD dipersolid untuk Pilkada, Pileg, dan pilpres. Aspirasi kader yang muncul karena suara partai, kata Tjahjo, cukup direspon Megawati.
"Mudah-mudahan kader partai yang akan kita usung. Minggu depan ada 12 kader partai di Jatim apakah pengurus, apakah anggota DPR, Kepala Daerah yang sukses akan kita undang ke DPP untuk dilakukan psikotes dan fit and proper," ujarnya. (tribunnews/fer/nic)
Baca juga:
- 'Kami Tak Punya Pelampung'
- Gubernur Baru Harus Bisa Bikin Harga Sembako Harus Murah
- Tebing Cilamping Runtuh Timbun Karmanah
- Kesejahteraan Akar Persoalan TKI