"Kalau Kapolsek Kedungkandang kebetulan sedang patroli di sekitar sekolah. Kapolsek mendengar anak berteriak-teriak terus mampir ke sekolah," katanya.
Diungkapkannya, dengan adanya peristiwa kesurupan tersebut, para siswa dipulangkan lebih cepat dari biasanya. Para siswa dipulangkan pukul 09.30. Biasanya, pada hari Jumat, para siswa pulang pukul 10.30.
"Dari pada banyak yang ikut keserupan, akhirnya sekolah memulangkan para siswa," ujarnya.
Menurutnya, untuk mengantisipasi agar tidak terjadi peristiwa kesurupan lagi, sekolah akan menggelar doa bersama. Sekolah juga akan menggelar selamatan (syukuran) di sekolah.
"Tadi, kami juga sudah melakukan doa bersama dan slametan jenang abang," katanya.
Wakil Kepala SMPN 7 Bidang Kesiswaan, Sudarto, menyatakan, saat ini sekolah memang sedang melakukan renovasi ruang kelas.
Ia memperkirakan, mahkluk halus penghuni sekolah marah karena tempat tinggalnya dirusak. Lalu, mahkluk halus itu mengganggu para siswa.
"Ini peristiwa kesurupan paling besar setelah 10 tahunan yang lalu. Tetapi, sekarang sudah tenang, kami berharap tidak ada lagi peristiwa kesurupan di sekolah ini," katanya.
Satu siswa SMPN 7, Rs, mengatakan, jumlah siswi yang kesurupan lebih dari 14 orang. Para siswi itu kesurupan saat mengikuti apel pagi di sekolah. Saat apel, tiba-tiba ada satu siswi yang menjerit dan kejang-kejang.
Lalu, siswi tersebut dibawa ke ruang kepala sekolah. Sedangkan, siswa lainnya disuruh masuk ke kelas.
"Saat berada di kelas, para siswa lainnya ikut berteriak-teriak sambil menutup telinga. Jumlah siswa yang kesurupan banyak, lebih dari 14 orang," katanya.
Dikatakanya, pada hari sebelumnya, Kamis (10/10/2013), juga sudah kesurupan. Tetapi, jumlah siswa yang kesurupan hanya sedikit.
"Maka dari itu, hari ini tadi para siswa diajak apel pagi sambil doa bersama. Ternyata masih ada yang kesurupan," ujarnya.