Laporan Reporter Tribun Jogja, Mona Kriesdinar
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Dalam lima tahun terakhir, industri kreatif digital di Yogyakarta mengalami pertumbuhan pesat. Hal ini terungkap dalam sebuah hasil survei Jogja Digital Valley dan Merah Institute beberapa waktu lalu.
Berdasarakan rilis yang diterima tribunjogja.com, JDV memaparkan industri kreatif digital di Yogyakarta tidak hanya dilakukan perusahaan hasil karya pengusaha lokal. Namun, perusahaan dari luar Yogya pun berdatangan untuk membuka kantor cabang di Kota Gudeg ini.
Berdasar survei tersebut jatuh pada sebuah kesimpulan bahwa Yogyakarta telah menjadi kota alternatif selain Jakarta dan Bandung di mana para penggiat industri kreatif digital berlomba mengembangkan karyanya.
Survei tersebut menunjukkan temuan mayoritas perusahaan kreatif memilih Yogyakarta karena faktor kenyamanan. Jawaban ini sebagai alasan paling prioritas pelaku industri kreatif digital memilih bekerja di Yogyakarta.
Hasilnya, sebanyak 41,12 % memilih indikator 'nyaman' sebagai pilihan pertama mereka. Semisal transportasi mudah, fasilitas cukup, dan hiburan lengkap.
Sementara alasan lainnya antara lain biaya hidup kecil, sesuai daerah tempat berkuliah/sekolah, akses mudah ke tempat lain di Indonesia, bekerja dekat rumah, dan ikut teman.
Survei ini memanfaatkan platform survei online. Dalam penyebarannya mereka memanfaatkan media penyebaran digital semisal media sosial dan media online sebagai media partner. Survei juga kami sebarkan melalui sms broadcast, poster, flyer, dan berbagai media lainnya.
JDV dan MI mengumpulkan lebih dari 1000 responden dalam dua kategori yaitu: Sensus Individu Penggiat Industri Kreatif Digital dan Sensus Perusahaan Industri Kreatif Digital. Sementara mengenai demografis para pelaku industri kreatif digital di Yogyakarta diperoleh dari 750 orang responden.