TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Pertumbuhan industri kreatif digital di Yogyakarta dalam lima tahun terakhir mengalami peningkatan luar biasa. Survey Jogja Digital Valley bersama Merah Institute baru-baru ini pun menunjukkan industri kreatif digital potensial.
Temuan hasil survei JDV dan MI salah satunya menunjukkan Yogyakarta menjadi surga baru bagi industri kreatif digital. Setidaknya temuan ini menjadi pertimbangan bagi pelaku industri kreatif digital mengembangkan pasarnya di Yogyakarta.
Penasaran apa saja temuannya? Berikut temuan survey mengenai demografis para pelaku industri kreatif digital di Yogyakarta yang diperoleh dari 750 orang responden:
1. Industri Kreatif Digital didominasi kalangan anak muda dengan jumlah 112 responden berusia 21 tahun ke bawah, dan didominasi oleh responden berusia antara 22-35 tahun dengan jumlah 461 responden.
2. Industri Kreatif Digital masih dikuasai laki-laki dengan prosentase sebesar 89,8 %.
3. Berdasarkan status pekerjaannya, 48,94% responden merupakan freelancer, 19,5 % merupakan pengusaha dan 31,35% merupakan karyawan.
4. Industri Kreatif Digital di Yogya juga ditopang kalangan tenaga terdidik. Ada 73,8 % pelaku Industri Kreatif Digital yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi baik itu pada jenjang D3 maupun S1.
5. Berdasarkan 5 kategori gaji disurvei, sebanyak 25,24% memiliki gaji pada angka di antara Rp 1-2 juta. Sementara itu hanya 6,07% yang memiliki gaji di atas Rp 10 juta. Kategori terbanyak berada di angka kurang dari Rp 1 Juta sebanyak 26,52%.
6. Sementara untuk masalah jam kerja, 68,37% pelaku Industri Kreatif Digital bekerja pada jam fleksibel (bukan 8 jam perhari) dan 60,38% memiliki hari kerja yang juga fleksibel (bukan senin-jumat).
7. Dari survei terhadap profesi, 40,5% atau 243 orang menyatakan dirinya memiliki profesi dalam kategori software developer yang terdiri dari berbagai bidang misal website developer, game developer, programmer, dan system analyst. Sementara sebanyak 21,6% atau 129 orang berprofesi sebagai visual designer yang terdiri dari desainer grafis dan ilustrator.
8. Dalam survei mengenai kemampuannya, responden dipersilakan untuk memilih lebih dari satu keahlian. Keahlian terbanyak yang dipilih adalah keahlian graphic designer sebesar 39,7%. Menyusul kemudian web programmer 36,84%, entrepreneur 29,92%, mobile programmer 21,8%, dan social media admin 13,83%.