TRIBUNNEWS.COM, BOLTIM - Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), provinsi Sulawesi Utara, membuka perseteruan dengan PLN Kotamobagu dan menuduh lembaga pemasok listrik itu melakukan penghematan solar secara tidak sah yang berakibat sering padamnya listrik di Boltim.
Tudingan Bupati Boltim Sehan Landjar dilontarkan menyikapi listrik yang sering padam di wilayahnya. PLN sering melakukan pemadaman listrik rutin tiga kali. Belum lagi pemadaman secara mendadak hingga berkali-kali dalam sehari.
"Ada indikasi upaya penghematan, baik sengaja atau tidak dilakukan PLN. Diduga kuat karena solar dijual. Pemadaman sudah tak karuan, satu hari bisa 10 kali," bebernya, pada Rabu (3/9/2014).
Pasalnya, pemadaman dilakukan pada Subuh, Siang dan Malam hari secara rutin. Itu belum terhitung jika listrik padam tiba-tiba. "Alasan gangguan jaringan, tapi tida ada hujan, tak ada angin. Tetap saja mati," ungkapnya.
Dia mengkalkulasi jika dalam satu jam listrik dipadamkan secara bergilir di lima Kabupaten Kota se-Bolaang Mongondow Raya (BMR) sekurangnya 10 drum solar dihemat.
"Bisa saja ada penghematan secara ilegal. Pernah terjadi di Gorontalo tahun 2007, ada 10 orang staf bagian mesin dipenjara karena didapati menjual solar 80 drum dalam sebulan ke perusahaan dari hanya sejam mati. Apalagi ini sering padam, ini ditelurusi setelah listrik sering padam," bebernya.
Dia pun mengajak empat kepala daerah (kada) se-BMR untuk bersama-sama memanggil kepala PLN Kotamobagu untuk dimintai keterangan terkait masalah tersebut.
"Saya berharap kepala daerah se-BMR memanggil Kepala PLN Kotamobagu. Sebab banyak kerugian masyarakat karena barang eletronik yang rusak dan pelayanan pemerintahan terganggu. Kita terhambat dan sangat mengganggu. Salah satu penghambat pembangunan adalah pelayanan PLN," tegasnya.
Hal ini memberi dampak yang merugikan warga Boltim dan pelayanan pemerintahan. Banyak alat eletronik yang rusak karena sering padamnya listrik secara tiba-tiba. "Listrik sering padam lalu menyala tiba-tiba. Ini bukan lagi jadwal pemadaman. Dalam sehari hingga lebih 10 kali pemadaman, sekurangnya 6 kali," ujar Warga Boltim, Mudrik Mamonto.
Kepala PLN Rayon Modayag Nyoman Gede Prawira saat dikonfirmasi mengatakan pemadaman jangka waktu lama adalah jadwal pemadaman bergilir, ditetapkan PLN Cabang Kotamobagu.
"Kalau yang padam sebentar itu, dikarenakan gangguan jaringan, tapi itu hanya lokal di beberapa rumah saja. Mungkin gardu atau jaringan kabel listrik. Ini sementara diperbaiki," terangnya.
Dia mengakui pemadaman terjadi setiap hari namun membantah itu sebagai upaya pemadaman ilegal untuk menghemat solar agar bisa dijual.
"Mesin terus menyala dan terus diawasi tidak mungkin terjadi. PLN Modayag memang hanya terima tegangan. Pembangkitnya ada di Kotamobagu dan Amurang," terangnya. *