Muncul Teror untuk Pokja Koalisi Majapahit
Hingga masa akhir pendaftaran ke KPU Kota Surabaya, hanya ada satu pasangan calon. Calon tunggal itu adalah Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana yang diusung PDIP.
Koalisi Majapahit (Gerindra, Demokrat, PKB, Golkar, PAN, PKS, dan terakhir PPP) bahkan belum memunculkan calon.
Masing-masing partai juga belum memberi rekomendasi untuk para calonnya. Kecuali PKB yang sudah lebih dulu memberikan rekomendasi untuk Syamsul Arifin, Ketua DPC PKB Surabaya.
Namun, PKB dikaitkan dengan Poros Tengah. Meski pada akhirnya Poros Tengah tak terbukti.
Wacana munculnya Poros Tengah itu diklaim Ketua DPW Hanura Jatim, Soedjatmiko. Dikatakan, Hanura, PKB, dan Nasdem akan mengusung calon.
Calon wali kotannya Syamsul dan wakilnya Ketua DPC Hanura Surabaya Warsito. Namun hingga penutupan pendaftaran, Poros Tengah pun tak muncul.
"PKB masih berada di Koalisi Majapahit. Buktinya, kami tak mendaftarkan diri seperti disangkakan. Soliditas inilah yang akan mengantarkan koalisi dalam pisisi menang," kata Syamsul yang lebih dulu mendapat rekom dari DPP. Enam parpol koalisi sampai saat ini belum turunkan rekom.
Pokja Koalisi Majapahit, AH Tony saat dikonfirmas menuturkan bahwa tidak mudah mempetemukan sejumlah partai dengan dinamikanya masing-masing. Mereka harus tunduk dengan keputusan DPP.
"Namun kami terus pastikan bahwa koalisi Majapahit tetap solid," kata Tony.
Apakah nanti akan mendaftar dan memunculkan calon, Tony belum bisa memastikan. Pihaknya terus berupaya hingga semua anggota koalisi dalam satu pemahaman.
"Jika ada rekom yang sama dari DPP untuk satu calon, ini yang akan kita berangkatkan ke KPU," lata Tony.
Ketua DPC Gerindra Surabaya BF Sutadi menyampaikan bahwa dirinya kini berjuang di Jakarta (DPP). Sutadi sangat mewaspadi munculnya calon boneka dari anggota koalisi.
"Saya yakin, soliditas koalisi. Tapi harus diakui, anggota koalisi bukan malaikat," kata Sutadi.