Menurut Taufik, masyarakat setempat meyakini jika bangunan tersebut merupakan satu diantara bagian peninggalan dari sisa kerajaan Medang Kamulan.
Ia percaya jika temuan itu adalah pondasi sebuah tangga menuju pintu gerbang kerajaan Medang Kamulan.
"Sudah bertahun-tahun masyarakat menemukan benda-benda peninggalan kerjaan seperti perhiasan, tempat menumbuk bumbu makanan atau alu, batu besar menyerupai candi serta peti jenazah dari batang pohon sepanjang tiga meter, " kata Taufik.
Dikatakannya, cerita turun temurun dari nenek moyang bercerita jika dulunya desa tersebut adalah lokasi kerajaan Medang Kamulan yakni masa Prabu Dewata cengkar dan Ajisaka.
Balai Arkeologi Yogyakarta, kata Ahmad, telah berulangkali melakukan penelitian di Desa Banjarejo sejak bertahun-tahun.
Bahkan pada tahun ini, sambung Ahmad, Balai Arkeologi Yogyakarta berencana akan melakukan pemetaan lokasi kerajaan di Desa Banjarejo.
Dijelaskan Taufik, dirinya telah menginformasikan perihal penemuan ini kepada Balai Arkeologi Yogyakarta.
Setidaknya masyarakat diinstruksikan untuk menjaga keutuhan temuan pondasi bangunan tersebut sebelum ada tindak lanjut dari Balai Arkeologi Yogyakarta.
"Saya sudah menghubungi pihak Balai Arkeologi Yogyakarta. Kata mereka sih wilayah sini akan dipetakan sebagai lokasi kerajaan, " pungkas Taufik. (*)