"Kami di sana di bawah pengawasan ketat petugas dari Children First Australia. Dan kamipun diberi kesempatan belajar bahasa Inggris dan olah raga basket," ucap Yafi.
Hingga akhirnya setelah setahun menjalani perawatan penyakitnya, ungkap Yafi, dirinya diantar kembali ke rumahnya pada 11 Desember 2015 oleh Children First. Ini setelah dirinya merasa pertumbuhan tubuhnya sudah kembali normal, tidak lagi pusing, dan pandangan kembali jelas.
"Tapi kami masih didampingi Mrs Michele Lyons dari Children First Australia untuk mengawasi kondisi kami ketika kembali ke rumah," ucap Yafi.
Dan setelah kembali ke rumah di dusun Bengkaras, tambah Yafi, dirinya hanya ingin kembali melanjutkan sekolah. Meski memiliki tubuh cukup tinggi, dirinya akan berusaha menyesuaikan kondisinya itu untuk bisa meraih cita-citanya menjadi perawat.
"Hanya itu yang menjadi niatan saya saat ini setelah kembali ke rumah," tutur Yafi.
Penulis: Ahmad Amru Muiz