TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Polisi menggelar rekonstruksi pembunuhan nenek Soesilowati Betsy (91) oleh cucunya, ASR (15), Rabu (24/2/2016).
Adegan reka ulang ini dilakukan di tiga tempat yakni rumah No 4 Jalan Raya Bandulan Kelurahan Bandulan, Kecamatan Sukun, jembatan jalan raya itu, dan sebuah toko di sebuah mal di Jalan Veteran Kota Malang.
Reka ulang pertama kali dilakukan di dalam rumah. Reka ulang itu melibatkan ayah ASR, Handi Sugeng dan beberapa orang pemeran pengganti.
Penyidik memerankan ASR dan penjual stiker di dekat rumah tersebut.
Ada 17 adegan yang melibatkan tersangka ASR, dan tujuh adegan yang melibatkan ayah ASR.
24 adegan itu dilakukan di rumah dan sekitar jembatan. Sedangkan satu adegan di toko sebuah mal.
Reka ulang di rumah keluarga Handi Sugeng dipenuhi warga. Beberapa warga menggumam melihat kesadisan dalam reka ulang itu.
Tubuh Betsy digantikan oleh sebuah manekin. Sedangkan ASR diperankan penyidik.
Polisi tidak menghadirkan ASR dalam reka ulang di siang hari itu.
Dari informasi yang dihimpun Surya (Tribunnews.com Network), ASR telah diajak 'jalan-jalan' ke rumahnya pada Selasa (23/2/2016) malam.
Reka ulang dimulai dari penganiayaan di dalam rumah. Wartawan tidak boleh masuk rumah tersebut. Wartawan boleh mengambil gambar ketika reka ulang di luar rumah.
Reka ulang dimulai dari kejadian Minggu (21/2/2016) pagi pukul 05.00 WIB.
Adegan dimulai ketika ASR bangun tidur, kemudian menganiaya neneknya di kamar tidur Betsy, sampai ASR meninggalkan rumah.
Reka ulang yang melibatkan Handi antara lain dalam adegan ketika Handi melihat ceceran darah.